Kabanjahe, Karosatuklik.com – Rumah adat Karo Siwaluh Jabu adalah maha karya warisan arsitek tradisional leluhur suku Karo yang tahan gempa. Bangunan tradisional yang dihiasi dengan aneka ornamen, tanpa menggunakan paku memiliki nilai-nilai filosofi budaya yang berhubungan dengan lambang yang sarat makna adat istiadat yang relevan hingga sekarang.
Dalam pembuatan ornamen rumah adat Karo akan melewati berbagai proses perencanaan yang matang dan tidak terlepas dari adat istiadat yang telah ditetapkan sebagai sumber hukum yang berlaku di tengah–tengah masyarakat, melalui sidang adat raja, yang kemudian dikirim kepada ahli kesenian atau Penggerga yang mendapat perintah dari Pengulu Taneh.
Setiap lembar papan yang dihiasi ornamen pada masyarakat Karo ada yang bermakna keindahan, kekeluargaan dan keharmonisan yang mengandung unsur mistik untuk menjaga pemilik rumah dan sebagai pengerat sistim kekeluargaan pada masyarakat Karo.
Berikut ini ornamen yang terdapat pada Rumah Adat Karo :
1. Ornamen Lumut-Lumut Lawit
Ornamen ini diambil dari gambaran rumput laut dengan lumut-lumut yang bertebaran di laut pada batu karang. Rumput laut yang licin akan menjaga batu karang yang merupakan kekuatan untuk menjaga kelangsungan hidupnya di alam laut dari segala macam gangguan yang di timbulkan oleh alam dan manusia untuk merusak laut.
Hal tersebutlah yang melatarbelakangi masyarakat Karo membentuk ornamen Lumut-lumut lawit yang mereka percaya dapat menggelincirkan segala niat jahat yang berusaha mengganggu ketentraman pemilik rumah.
2. Ornamen Bindu Matagah
Bentuk ornamen ini berupa garis yang menyilang diagonal dan membentuk persegi yang melambangkan Pesilah Simehuli (menyingkirkan yang tidak baik).
3. Ornamen Embun Sikawiten
Ornamen ini adalah awan yang berkaitan atau rangkaian awan yang beriringan yang berarti Rakut Sitelu dalam masyarakat Karo. Lapisan awan atas menunjukkan Kalimbubu dan lapisan awan bawah sebagai pengikut menunjukkan Anak Beru.
4. Ornamen Cimba Lau (Tutup Dadu)
Ornamen yang merupakan bentuk awan yang berarak di langit menunjukkan doa masyarakat Karo kepada sang pencipta yang memberikan kecerahan pada hidup mereka.
5. Ornamen Pengret-Ret (Pengerat)
Ornamen ini dalam masyarakat Karo diartikan sebagai lambang untuk memperkuat Derpih rumah adat Karo. Ornamen Pengeret-Ret sebagai paku yang mempunyai kekuatan untuk memperkuat tiap lembar papan yang terdapat pada rumah adat Karo.
6. Ornamen Bendi-Bendi
Ornamen ini berbentuk satu garis panjang dengan tiga lubang yang berukuran setengah lingkaran. Setengah lingkaran tersebut merupakan pegangan apabila memasuki rumah adat. Ornamen tersebut dipahat dari bahan kayu. Adapun bahan kayu yang membentuk ornamen ini disebut Kempawa. Kempawa memiliki arti kayu yang sudah tua.
7. Ornamen Bunga Gundur Sitelinen
Ornamen ini berbentuk kotak-kotak yang menyerupai bunga labu. Bentuk yang melatar belakangi pembuatan pada ornamen ini di latar belakangi oleh masyarakat Karo yang melihat bunga labu yang saling menelan menunjukkan kelemahan dari bunga yang merupakan sebagai suatu bentuk perlawanan masyarakat karo terhadap musuh.
8. Ornamen Ser-Ser Sigembel
Ornamen ini dibuat dengan cara dianyam dari bambu yang diiris tipis dan dibelah membentuk kotak persegi, dan persegi panjang yang menunjukkan pembagian tugas kepala keluarga yang ada di dalam rumah adat dan kesatuan mereka untuk bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
9. Ornamen Tarok-Tarok
Ornamen ini berbentuk gambar bunga yang merupakan dari tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan Sulur labu yang menjalar menunjukkan kesuburan dan kemakmuran yang memberikan kebahagian.
10. Ornamen Pantil Manggis
Ornamen ini berbentuk persegi empat yang bagian tengahnya dibagi atas empat bagian seperti gambar kelopak bunga. Adapun ornamen ini bermotif tumbuh-tumbuhan karena merupakan dari buah manggis dan isi dari buah manggis. Warna hitam persegi pada ornamen ini menunjukkan kulit dari buah manggis dan putih yang membentuk kelopak bunga menunjukkan isi dari buah manggis tersebut.
11. Ornamen Pucuk Merbung
Ornamen ini berbentuk persegi empat dan persegi panjang yang bagian tengahnya menunjukan gambar bunga yang sedang mekar. Tumbuh-tumbuhan itu berupa bunga kembang sepatu yang sedang mekar. Bunga pucuk merbung yang sedang mekar itulah yang melatarbelakangi ornamen Pucuk Merbung yang jika sedang mekar akan memperlihatkan keindahannya.
12. Ornamen Bunga Bincole
Bunga Bincole yang merupakan bunga teratai putih yang harum baunya terdapat pada ornamen ini. Kesan cantik dan indah itulah yang melatar belakangi pembuatan ornamen ini. Ornamen bunga Bincole juga dapat ditunjukkan pada gadis Karo yang berparas ayu dan memiliki kemurnian hati yang memahami dirinya sebagai anak beru dalam keluarga yang harus dihormatinya.
13. Ornamen Lukisan Umang
Ornamen ini merupakan gambar tumbuhan bunga yang dijagai oleh Umang (mahluk halus) yang memiliki tubuh kecil akan tetapi tidak jahat. Bunga menunjukkan keindahan dan keindahan bunga tersebut akan dijaga umang dari segala gangguan yang berusaha untuk merusak bahkan menghancurkan bunga tersebut. Hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan ornamen lukisan Umang.
14. Ornamen Bindu Matoguh
Ornamen ini berupa garis yang menyilang diagonal, yang membentuk persegi yang melambangkan memegang yang baik atau Encikep Simehuli dalam masyarakat Karo. Pemegangan terhadap yang baik tersebut berupa keteguhan hati masyarakat Karo untuk berbuat dan bertindak dengan baik, tanpa merugikan banyak orang.
15. Tupak Salah Silima-Lima
Ornamen ini berbentuk garis-garis yang menyilang yang membentu gambar bintang. Gambaran bintang yang ada dilangit menunjukkan kekuatan dari pada alam sendiri untuk menerangi jagad raya pada malam hari. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pembuatan ornamen ini pada pintu masuk rumah adat Karo yang menunjukkan kesatuan dari Merga Silima dalam masyarakat Karo.
16. Desa Siwaluh “Desa Delapan”
Ornamen ini menunjukkan Tutur Siwaluh dalam masyarakat Karo. Ornamen ini terdapat pada dinding bagian bawah rumah adat berupa petunjuk arah mata angin. Petunjuk arah mata angin yang ada pada ornamen ini menunjukkan arah yang baik dan buruk bagi masyarakat Karo untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan acara adat.
17. Ornamen Tapak Raja Sulaiman
Ornamen Tapak Raja Sulaiman dipercaya masyarakat karo agar terhindar dari ancaman jahat, yang datang secara tidak nyata maupun nyata. Ornamen ini memiliki makna kekuatan dan kekeluargaan.
Ornamen yang terdapat dalam rumah adat Karo tidak semua mengandung mistik akan tetapi diantaranya ada ornamen yang hanya merupakan keindahan yang memperindah rumah adat Karo. Pembuatan ornamen yang ada pada masyarakat Karo dengan melihat hal-hal yang terdapat di alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan alam itu sendiri.
Itulah 17 ornamen khas Rumah Adat suku Karo yang kaya akan makna dan pesan-pesan filosofi budaya, semoga tetap lestari dan tidak tergerus alam modernisasi. (R1/Berbagai Sumber)