2024, Bogor Terapkan Kurikulum Merdeka di 1.630 Sekolah

Nasional1367 x Dibaca

Bogor, Karosatuklik.com – Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bogor menerapkan Kurikulum Merdeka di 1.630 sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) se-Kabupaten Bogor pada 2024.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengajak seluruh tenaga didik untuk berkomitmen menjadi sekolah penggerak dan mensosialisasikan Kurikulum Merdeka secara masif, agar 2024 mendatang kurikulum ini dapat diimplementasikan di seluruh sekolah.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Panen Karya Sinergitas Sekolah Penggerak jenjang SMP, di Auditorium Setda, Jumat (29/7/2022).

Iwan menjelaskan, perangkat mata pelajaran merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Berdasarkan data dari Kemendikbud Ristek, hingga kini ada 143.265 sekolah yang sudah menggunakan Kurikulum Merdeka.

Namun, data tersebut akan terus bertambah seiring mulai diberlakukannya kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.

Untuk di Kabupaten Bogor, dari jumlah 1.630 yang terbagi dari 1.542 SD dan 88 SMP. Hingga 2022, baru 32 SD dan 38 SMP yang sudah menjadi sekolah penggerak kurikulum merdeka.

Iwan menargetkan, pada 2024 kurikulum itu bisa diterapkan 1.630 sekolah tingkat sekolah dasar dan menengah pertama di Kabupaten Bogor.

Untuk itu, Iwan mengimbau, agar para guru senantiasa meningkatkan kapasitasnya, karena kesuksesan kurikulum merdeka akan sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru.

“Kita siapkan, ada 250 guru yang telah berkomitmen menjadi guru penggerak Kurikulum Merdeka,” katanya.

Dia berharap, sekolah penggerak dapat terus meningkatkan sinergi, kolaborasi, dan inovasi agar dapat lebih banyak berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Iwan mengatakan, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum kebebasan yang dapat memberikan ciri-ciri karakteristik kepada para siswanya.

“Kurikulumnya itu tidak ribet, tidak banyak aktualisasi,” kata Iwan. (R1/BeritaSatu)