Jakarta, Karosatuklik.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut angka 38.513.446 untuk target sasaran vaksinasi COVID-19 tahap kedua.
Terbagi untuk masyarakat lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas sebanyak 21 juta, dan hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik.
Kemenkes RI, mengatakan, awalnya pemerintah hanya mengutamakan petugas pelayanan publik yang akan menerima vaksin Corona.
Namun, melihat kondisi lansia yang rentan terpapar Virus Corona dan angka kematian yang cukup tinggi jika mereka sampai terkena COVID-19, mereka masuk ke dalam kelompok prioritas pada program vaksinasi COVID-19 tahap kedua.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr dr Maxi Rein Rondonuwu DHSM MARS, menjelaskan, penetapan sasaran penerima vaksin Corona pada tahap kedua dilakukan dengan memerhatikan roadmap dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia and Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE).
“Jadi, pemerintah tidak asal memilih kenapa harus lansia dan pekerja publik,” kata Maxi dalam temu media terkait Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua Bagi Petugas Pelayanan Publik yang diadakan secara virtual pada Senin pagi, 15 Februari 2021.
Alasan Memasukkan Lansia ke Dalam Prioritas Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua
Lebih lanjut Maxi, mengatakan, kelompok masyarakat yang masuk dalam prioritas program vaksinasi COVID-19 tahap kedua merupakan kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi, sehingga sangat rentan terhadap Virus Corona.
“Ketika mereka terlindungi lewat vaksinasi, kita dapat menurunkan laju penyebaran virus, mengurangi beban kerja dan rumah sakit , serta membantu tenkes,” ujarnya.
Tenaga Kesehatan Lansia Sudah Lebih Dulu Terima Vaksin COVID-19
Baru-baru ini pemerintah juga melaksanakan vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan berusia 60 ke atas.
“Bukan hanya jumlah tenkes yang sesuai harapan, tapi dari segi keamanan terbukti bahwa memang vaksinasi lebih besar manfaatnya ketimbang risikonya,” ujarnya.
Menurut Maxi hal tersebut bisa dilihat dari tidak adanya laporan mengenai efek samping serius atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) hingga hari ini.
“Ini juga bagian dari strategi bagaimana kita menurunkan laju penyebaran virus, mengurangi beban rumah sakit, serta membantu tenaga kesehatan. Untuk itu pemerintah memercepat program vaksinasi bagi lansia dengan turut mengikutsertakan kelompok lansia dalam tahapan vaksinasi kedua,” katanya. (Liputan6.com)