Anak Belajar Daring Rentan Terpapar Konten Pornografi Yang Semakin Menjamur di Internet

Berita, Edukasi, Nasional1787 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Ponsel dan akses internet mempermudah siapa pun untuk menjual konten seksual di internet. Adapun pembayaran melalui layanan pengiriman uang tunai internasional membuat pelaku sulit dilacak.

Namun dibalik kemudahan dan kemajuan teknologi informasi saat ini, yang paling dikhawatirkan, saat anak belajar dari rumah secara daring, membuat anak, mau tidak mau memiliki hubungan yang lebih intens dengan internet.

“Pelajaran yang ditelusuri dari dunia maya juga mengakibatkan anak berpotensi terpapar pornografi daring meski tidak disengaja,” kata Andi Pratama Pinem salah seorang orang tua siswa di Kabanjahe, Senin (09/11/2020) Pukul 18.00 WIB.

Konten negatif atau iklan yang menampilkan konten yang tidak baik tersebut hendkanya segera dihilangkan. Negara harus hadir melindungi warganya dari racun berbau pornografi.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo maupun dinas terkait lainnya, agar memastikan konten negatif seperti ponografi bisa diblokir. Rajin-rajinlah memblokir konten-konten pornografi atau iklan negatif yang bisa merusak mental anak-anak kita. Dengan demikian, tidak banyak anak yang terpapar konten negatif atau pornografi tersebut,” harapnya.

Banyak pengguna internet risih dan memprotes tentang menjamurnya iklan porno saat mengakses internet. Beberapa hari ini juga kebetulan saya sering browsing terkait penjualan barang online, berita online up to date, maskapai penerbangan dan penjualan tiket online.

Mirisnya, saat sedang mengakses situs lain seperti berita-berita online atau facebook, muncul iklan-iklan berbau pornografi yang sangat mengganggu. Parahnya lagi dengan menampilkan foto-foto bintang iklan yang sangat vulgar dan sangat tidak patut.

“Saya langsung berpikir, bagaimana kalau anak-anak yang sedang belajar daring atau mengerjakan PR nya, melihat konten atau foto-foto vulgar tidak layak,” ungkapnya.

Betul, lanjut Andi Pratama, peran sangat penting adalah pendampingan orang tua terhadap anak dalam penggunaan gadget, termasuk dalam proses pembelajaran jarak jauh melalui daring agar anak dapat terhindar dari konten negatif/pornografi dan berbagai kejahatan siber.

“Tapi lebih baik lagi, bila negara hadir melindungi warganya atau generasi mudanya dari ‘racun’ aplikasi negatif atau iklan pornografi,” kecamnya. (R1)