AS Dengki Lihat Indonesia Mampu Produksi Secara Mandiri KF-21 Boramae

Nasional6402 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Indonesia sedang berusaha mewujudkan jet tempur KF-21 Boramae.

Jika KF-21 Boramae terwujud maka Indonesia bisa mempunyai kemampuan membuat jet tempur sendiri.

KF-21 Boramae akan jadi tonggak Indonesia berdikari alutsista.

Namun perjuangan Indonesia mewujudkan KF-21 Boramae amatlah berat.

Indonesia diketahui sempat menunggak pembayaran KF-21 Boramae dua kali.

Seperti diketahui Indonesia wajib menyetor uang kurang lebih Rp 20 triliun ke Korea Selatan untuk membiayai proyek ini.

Telatnya Indonesia membayar KF-21 Boramae menjadi sebuah pertanda kala itu jika Jakarta hendak keluar dari proyek.

Namun hal itu mereda usai Indonesia dan Korea Selatan mencapai kesepakatan baru dalam hal pembayaran biaya KF-21 Boramae.

The Korea Herald melaporkan beberapa waktu lalu jika Indonesia akan membayar KF-21 Boramae dengan cara mencicil.

Selain itu ada skema imbal dagang dalam pembayaran KF-21 Boramae sehingga Korsel akan menerima komoditas alam Indonesia.

“Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga 2026.

dan tiga puluh persen dari itu akan menjadi transfer dalam bentuk barang,” jelas Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan kepada Korea Herald.

Untungnya Korsel juga memberikan diskon kepada Indonesia atas proyek KF-21 Boramae sebesar 85 juta dolar AS.

“Indonesia akan melihat pembayarannya dikurangi 100 miliar won ($85 juta) menjadi 1,6 triliun won untuk proyek jet tempur bersama dengan Korea Selatan,” lapor Korea Herald.

Sebelum ini terjadi, sempat para insinyur Indonesia dianaktirikan oleh Amerika Serikat alias AS terkait KF-21 Boramae.

AS sendiri tak mau teknologi pembuatan jet tempur miliknya jatuh ke tangan Indonesia.

“Terus terang, delegasi Indonesia dilarang mengakses banyak bagian dari teknologi dan studi KF-X, terutama yang berkaitan dengan AS,” kata seorang insinyur Korea Aerospace Industries (KAI) yang tak mau disebutkan namanya seperti dikutip dari Defense News pada 2018 lalu.

Washington sendiri sampai harus mengirimkan insinyurnya ke Korsel demi menjaga teknologi kunci milik mereka.

Memang benar insinyur AS yang dikirim ke markas KAI sensitif tentang kemungkinan kebocoran teknologi AS ke pekerja Indonesia,” tambahnya.

Karena ulah AS inilah Indonesia sempat ragu dengan kemampuan KF-21 Boramae.

“Mengingat Indonesia memberikan seperlima dari biaya pengembangan KF-X, masuk akal dalam beberapa hal bahwa para insinyur Indonesia dapat merasa sempit tentang keunggulan teknis melalui program bersama,” ujarnya.

Rupanya ada perasaan dengki dan geram AS kepada Indonesia apabila KF-21 Boramae jadi.

AS geram karena bisa saja KF-21 Boramae merusak pasaran F-35 lantaran dipastikan harga Elang Korea lebih murah.

Kini AS bakal berusaha mengagalkan proyek KF-21 Boramae Indonesia.

Asia Times pada 27 Desember 2021 melaporkan bahwa pemerintah Indonesia sedang menerima sedikit tekanan mengenai KF-21 Boramae.

“Pada tahun 2018, dilaporkan bahwa program jet tempur KF-X antara Korea Selatan dan Indonesia compang-camping,” lapor Asia Times.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jakarta mengisyaratkan bahwa AS telah memberlakukan pembatasan kritis untuk proyek tersebut, yang mendorong penghentiannya,” tambahnya.

Kini apakah KF-21 Boramae Indonesia juga akan dijegal AS setelah Su-35? hanya waktu yang akan menjawabnya. (R1/ZonaJakarta)

Baca juga:

1. Jet Trainer T 50 Golden Eagle Milik TNI AU, Ini Kecanggihannya

2. AS Tidak Rela Indonesia Beli Jet Tempur Su-35 yang Terkenal Punya Manuver Kobra, Kalau Ngeyel Diancam Sanksi

3. Dankodiklatad Menghadiri Internasional Aerospace & Defense Exhibition (ADEX 2021) di Korea Selatan