AS Sampaikan Langsung ke China: Penjualan F-15 Eagle II untuk Perkuat Pertahanan Indonesia

Nasional3005 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Indonesia memang beruntung hendak membeli F-15 Eagle II dari Amerika Serikat alias AS. AS tidak selamanya bisa meluluskan penjualan F-15 Eagle II ke negara lain termasuk ke Indonesia.

F-15 Eagle II dari AS bisa menjadi game changer bagi Indonesia saat melawan China di Natuna Utara.
Sebab jet-jet tempur China dipastikan akan kesulitan menghadapi F-15 Eagle II lantaran ia dilengkapi dengan EPAWSS.

Sistem EPAWSS inilah yang menjadi kekuatan utama dari F-15 Eagle II.

EPAWSS sengaja dibuat oleh AS untuk membungkam semua sistem pertahanan ataupun jet tempur yang berbau teknologi Timur.

Kebetulan jet-jet tempur China merupakan jiplakan dari Rusia sehingga EPAWSS sangat cocok untuk menghabisi mereka.

Indonesia meminta kepada AS agar memberi 45 unit Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS).Padahal Indonesia cuma membeli 36 unit F-15 namun meminta lebih jumlah EPAWSS.Tujuannya mungkin untuk cadangan apabila nantinya sistem ada yang rusak.

Dikutip dari BAE Systems dan Air Force Magazine, EPAWSS membuat F-15 Eagle II mampu bertahan di medan tempur dengan kesadaran situasional tingkat tinggi.

Misal F-15 Eagle II ditembak maka pesawat langsung tahu dimana dan siapa yang menembaknya.

Teknologi EPAWSS BAE Systems yang canggih memberi pilot kesadaran situasional maksimum, membantu mereka mendeteksi, mengidentifikasi, dan dengan cepat merespons potensi ancaman dengan mengumpulkan dan memproses energi elektromagnetik, secara instan menciptakan gambaran 360 derajat yang komprehensif dari ruang pertempuran.

EPAWSS memiliki bandwidth instan yang luas dan kemampuan pemindaian berkecepatan tinggi untuk mendeteksi semua kelas ancaman RF, termasuk kemungkinan intersep (dari musuh)” jelas baesystems.com.

Setelah ancaman tersebut dideteksi, EPAWSS akan menyarankan kepada pilot untuk membalas serangan.

Pilot tinggal mengikuti arahan dari EPAWSS dan musuh pasti tereliminasi.Rusia sendiri paling sebal dengan EPAWSS ini.Sebab EPAWSS ditujukan untuk membabat sistem pertahanan udara S-400 yang tersohor itu.Ketika S-400 beroperasi, ia memang rentan kena serangan udara dari pihak lawan.

Apalagi jika lawan sudah mendeteksi lebih dulu keberadaan S-400 maka mudah saja bagi F-15 menyikatnya.Departemen Luar Negeri AS terrnyata sudah menyetujui penjualan F-15 Eagle II ke Indonesia.

Indonesia akan mengeluarkan uang sebanyak 13,9 miliar dolar AS untuk memboyong 36 unit F-15 Eagle II paket komplit.

“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Indonesia Pesawat F-15ID dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya $ 13,9 miliar,” lapor DSCA.

DSCA juga akan memberitahu Kongres AS untuk penjualan 36 unit F-15 Eagle II ke Indonesia.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan ini hari ini,” lapor dsca.mil.

Sedangkan kelengkapan bagi F-15 yang akan dibeli Indonesia termasuk komplit.

•87 unit mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229
•45 unit radar AESA AN/APG-82(v)1
•45 unit AN/ALQ-250 EPAWSS
•40 unit AN/AAQ-13 LANTIRN navigation pods
•48 unit Advanced Display Core Processor (ADCP) II digital computers
•80 unit Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS)
•40 unit AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pods
•156 unit LAU-128 launchers
•40 unit M61 Vulcan.

Agar Indonesia segera mempunyai kemampuan mengoperasikan F-15 Eagle II maka AS akan mengirim tim teknisi untuk segera mewujudkan hal ini.

“Pelaksanaan penjualan yang diusulkan ini akan membutuhkan penugasan kurang dari 20 perwakilan Pemerintah AS dan kontraktor ke Indonesia untuk memberikan dukungan teknis untuk operasi pemeliharaan dan untuk melakukan pelatihan penerbangan dan pemeliharaan,” lapor dsca.mil.

Pembelian F-15 Eagle II ini mengundang perhatian China.

China memang harus khawatir dengan hadirnya F-15 Eagle II lantaran bila kapal perang atau jet tempur mereka berani macam-macam di Natuna Utara, maka si elang akan menggebuknya.

Kini AS menyampaikan kepada China bahwasanya mereka akan memperkuat pertahanan beberapa negara di Asia Tenggara.

Hal itu dilontarkan langsung oleh Menhan AS Lloyd Austin kepada Menhan China Wei Fenghe saat Dialog Shangri-La di Singapura pada 10 Juni 2022.

“Departemen Pertahanan AS merilis berita sebelum pertemuan bahwa Austin berharap dapat memperkuat hubungan dengan negara-negara Indo-Pasifik selama perjalanan ini dan menjaga saluran komunikasi yang lancar dengan Tentara Pembebasan Rakyat untuk mencegah salah penilaian; dan menyebutkan bahwa China terus memprovokasi dan mengancam Taiwan di Laut China Timur dan Laut China Selatan,” lapor Radio Free Asia.

AS juga menyoroti soal rencana pembangunan pangkalan militer China di kepulauan Solomon. Sekalian perang Ukraina-Rusia.

Berita terbaru adalah diplomasi moneter China di Kepulauan Solomon, dan langkahnya untuk membangun pangkalan angkatan laut baru di Kamboja.Austin juga akan menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

“Hubungan dan latihan AS dengan negara-negara Asia Tenggara penting, dan Austin akan bertemu dengan 9 dari 10 negara ASEAN (kecuali Myanmar), selain bertemu dengan para pemimpin pertahanan dari Singapura, Vietnam, dan Indonesia, dan membantu mitra Asia Tenggara dalam meningkatkan modernisasi pertahanan, memastikan mereka memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk membela kepentingan nasional, termasuk penjualan jet tempur generasi kelima F-35 ke Singapura; Indonesia juga telah menyatakan minatnya pada jet tempur F-15,” ujarnya.

Nah, China bakal berpikir ulang jika mengganggu Indonesia karena adanya F-15 Eagle II dari AS. (R1/ZonaJakarta)

Baca juga:

1. Trio Rafale, KF-21 Boramae dan F-15 Eagle II, Langkah Jitu Militer Indonesia

2. Duel Su-35 Vs F-15 Eagle II, Pejabat AS dan Rusia Datang ke Jakarta, Lobi Tingkat Tinggi

3. Sederet Alutsista Canggih dan Modern akan Memperkuat TNI AU Setelah Rafale dan F-15 EX