Banjir Bandang di Desa Gunung, Jembatan Penghubung Dua Desa Putus, Sekitar 30 Hektar Lahan Pertanian Gagal Panen

Karo4286 x Dibaca

Tiga Binanga, Karosatuklik.com – Bencana alam banjir bandang terjadi di Desa Gunung, Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo, Kamis (10/10/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan meluapnya Sungai Lau Jandi Namo Karang dan Lau Tir, mengakibatkan banjir bandang yang merusak sejumlah rumah dan lahan pertanian warga serta putusnya jembatan penghubung antara Desa Kuta Raja dan Kelurahan Tigabinanga.

Kapolsek Tigabinanga, Iptu Solo Bangun, menyampaikan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian material yang ditimbulkan cukup besar.

Sekitar 30 Hektar Lahan Pertanian Gagal Panen

“Kami memperkirakan kerugian materi mencapai lebih kurang Rp 600.000.000. Tiga rumah warga di Desa Gunung tergenang air dan lumpur, sementara satu rumah milik Isna Br Sebayang hanyut terbawa banjir. Selain itu, sekitar 30 hektar lahan pertanian warga juga terdampak, menyebabkan gagal panen,” ungkap Iptu Solo Bangun.

Lebih lanjut dikatakan, rumah warga yang terdampak di antaranya adalah milik Mastura Br Perangin angin(48), Wardana Sebayang (50) dan Dian Apriandi (40), seluruhnya warga Desa Gunung. Ketiga rumah tersebut tergenang air dan lumpur akibat banjir bandang.

Tidak hanya itu, jembatan penghubung antara Desa Kuta Raja dan Kelurahan Tigabinanga juga putus total. Putusnya jembatan tersebut akibat tergerus derasnya arus banjir bandang. Kayu dan material bebatuan yang terbawa arus sungai menerjang fondasi jembatan yang merupakan akses vital bagi warga setempat.

Kepala Desa Gunung Irwan Sebayang, serta Kepala Desa Kuta Raja Lit Malem Tarigan, turut membenarkan musibah bencana alam ini.

Polsek Tigabinanga bersama jajarannya langsung bergerak cepat begitu menerima laporan bencana tersebut. “Kami telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian, mengevakuasi warga yang terdampak dan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait, termasuk Camat Tigabinanga, Kepala Desa Gunung dan Kepala Desa Kuta Raja untuk penanganan lebih lanjut,” kata Iptu Solo Bangun.

Dalam upaya penanganan bencana ini, Kapolsek Tigabinanga didukung oleh sejumlah personel, secara aktif membantu evakuasi warga dan pengamanan di sekitar lokasi bencana.

Saat ini, Polsek Tigabinanga terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan lebih lanjut, termasuk perbaikan infrastruktur yang rusak dan bantuan bagi warga yang terdampak.

Antisipasi dan Cegah Dini

Kapolsek Tigabinanga, Iptu Solo Bangun, juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat cuaca yang masih tidak menentu. “Kami meminta warga untuk selalu siaga dan melaporkan jika ada kejadian serupa, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,” tutupnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karo, Juspri Nadeak menyampaikan saat musim penghujan, perlu ada antisipasi untuk meminimalisir resiko dari kejadian bencana alam.

“Mengantipasi terjadinya Bencana Hidrometeorologi (Banjir, Angin Kencang, dan Tanah Longsor), masyarakat Kabupaten Karo diminta waspada dan menjauhi lokasi berpotensi longsor,” sebutnya sembari mengaku pihaknya BPBD Karo sudah turun kelapangan.

“Ketika terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang kami meminta masyarakat menjauhi daerah-daerah rawan longsor. Hal itu sebagai upaya preventif kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan yang dapat terjadi,” ujarnya mengingatkan. (R1)

Baca Juga:

  1. Longsor, Jalur Penghubung Antar Desa Kuta Mbaru Punti – Batu Mamak Putus Total
  2. BBPJN Sumut Diminta Turun Tangan Atasi Banjir Jalan Nasional di Depan SMAN 1 Tigabinanga
  3. Tiga Pekerja Proyek Meninggal Tertimbun Longsor di Kabupaten Karo