Banjir Bandang Terjang Parapat, Kota Wisata Berubah Menjadi Lautan Lumpur

Simalungun, Sumut2519 x Dibaca

Parapat, Karosatuklik.com – Kota wisata Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, diterjang banjir bandang pada Minggu (16/3/2025), mengubah kawasan itu menjadi lautan lumpur.

Air bercampur lumpur yang berasal dari perbukitan Bangun Dolok menerjang pusat kota, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengganggu aktivitas warga.

Beberapa orang warga mengungkapkan bahwa hujan deras mengguyur sejak pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

“Awalnya hanya gerimis biasa, tetapi tiba-tiba hujan semakin deras. Sekitar pukul 17.00, air meluncur deras dari perbukitan. Warga panik karena air naik sangat cepat,” ujar warga.

Arus air yang bercampur lumpur menerjang jalan utama, mengakibatkan kendaraan terjebak dan beberapa bangunan rusak.

Fasilitas kesehatan, termasuk Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Parapat, turut terdampak, sehingga pelayanan medis terganggu.

“Pasien terpaksa dievakuasi ke tempat lebih aman,” ungkap seorang tenaga medis.

Sejumlah warga mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi, sementara sebagian lainnya berusaha menyelamatkan barang-barang dari genangan air yang terus meningkat.

Dugaan sementara, banjir semakin parah akibat penggundulan hutan di perbukitan sekitar Parapat. Warga menuding aktivitas penebangan liar dan eksploitasi lahan mempercepat aliran air ke permukiman.

Polres Simalungun Alihkan Arus Lalu Lintas

Menyusul bencana ini, Polres Simalungun melakukan pengalihan arus lalu lintas guna mencegah kemacetan dan meminimalisir risiko korban jiwa. Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas diberlakukan sejak pukul 18.30 WIB.

“Situasi Kota Parapat dalam keadaan banjir bandang, sementara Desa Soalan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, mengalami tanah longsor. Maka, arus lalu lintas dialihkan untuk keselamatan masyarakat,” jelasnya.

Pengalihan arus dilakukan di Simpang Palang Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan. Kendaraan dari Pematangsiantar menuju Parapat dialihkan melalui Simpang Sitahuan, begitu pula sebaliknya.

“Meski ada perubahan jalur, situasi lalu lintas tetap aman dan lancar,” tambah AKP Verry Purba.

Operasi pengalihan arus dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Simalungun, AKP Jonni FH Sinaga, SH, beserta lima personel Satlantas. Mereka bekerja di tengah hujan gerimis yang masih mengguyur wilayah tersebut.

Upaya Evakuasi dan Penanganan Bencana

Banjir bandang dan tanah longsor diduga dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Akibat bencana ini, aktivitas wisata di Parapat untuk sementara dihentikan.

BPBD Kabupaten Simalungun bersama instansi terkait terus melakukan asesmen dan penanganan dampak bencana.

Proses evakuasi warga dan upaya normalisasi kondisi terus berlangsung. Polres Simalungun juga mengerahkan tim gabungan dari berbagai satuan fungsi untuk membantu evakuasi dan distribusi bantuan kepada warga terdampak.

Camat Girsang Sipangan Bolon menyatakan bahwa pihaknya telah mendirikan posko bantuan dan dapur umum bagi korban tanah longsor di Desa Soalan.

“Kami telah mengaktifkan sistem peringatan dini dan mengevakuasi penduduk di zona rawan longsor,” ujarnya.

Imbauan dan Kesiapsiagaan Aparat

Polres Simalungun mengimbau masyarakat agar mematuhi petunjuk pengalihan arus dan tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.

“Kami mengingatkan warga untuk tidak memaksakan diri melewati jalur yang sudah ditutup karena berbahaya,” tegas AKP Verry Purba.

Sementara itu, Terminal Sosor Saba Parapat dan Jalan Sisingamangaraja dilaporkan terendam banjir, menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga di kawasan tersebut.

Polres Simalungun akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Dalam kondisi darurat seperti ini, kepolisian menunjukkan kesiapsiagaan dalam menjaga keamanan serta keselamatan masyarakat. (Sumber: Simada News)

Berita Terkait: