Barcelona Kehilangan Messi!

Sepakbola, Sport3270 x Dibaca

Barcelona, Karosatuklik.com – Lionel Messi resmi meninggalkan FC Barcelona, klub sepakbola yang bermarkas di Barcelona. Gabungan Messi, Camp Nou, dan keindahan kota itu menjadi favorit pelancong dunia.
Tangis Messi pecah saat menemui wartawan dalam ruang konferensi pers, Minggu (8/8/2021).

Tangisan yang menunjukkan betapa beratnya Messi meninggalkan Barca dan Barcelona setelah 21 tahun bersama dan menghabiskan waktu di sana.

Messi kadung identik dengan Barcelona dan kota itu sekaligus. Di antara tangisnya, pemain 34 tahun itu menyebut kesulitan finansial Barcelona dan aturan LaLiga yang membuatnya tak bisa meneken kontrak baru, juga keinginannya untuk kembali ke Barcelona.

Kami punya sejumlah masa indah dan buruk juga, tapi rasa sayang yang ditunjukkan ke saya sudah selalu sama.

“Saya berharap bisa kembali ke sini dan menjadi bagian dari klub ini kapanpun, dengan cara apapun dan membawa sesuatu untuk membantu klub ini jadi yang terbaik di dunia,” ujar pemain asal Argentina itu dikutip BBC.

Kepergian Messi membuat kota Barcelona kehilangan salah satu ikonnya. Ya, disadari atau tidak Messi bersama FC Barcelona membuat pelancong dari penjuru dunia untuk datang ke kota tersebut setiap tahunnya.

Mereka adalah suporter sepakbola. Bisa jadi fans Lionel Messi atau Barcelona namun bisa juga mereka fans tim lawan yang bermain di Camp Nou.

Para suporter itu bahkan rela cuma merasakan sensasi di ruang ganti pemain yang biasa dimasuki Messi, menilik ruangan sauna dan jacuzzi tempat Messi berelaksasi, lorong dari dan menuju lapangan hijau yang biasa dilewati Messi, menatap trofi yang pernah diangkat Messi, juga melihat sepatu lawas Messi yang ada di dalam kotak kaca.

Padahal untuk menikmati paket komplet keliling Camp Nou dan menjelajahi ruang ganti pemain Messi dan para pemain Barca itu tidak murah. Tiap pelancong diminta merogoh kocek sampai 84 euro atau sekitar Rp 1,4 juta.

Kendati tiket masuk cukup mahal, tapi popularitas Museum Barcelona sangat tinggi. Buktinya, museum itu menjadi satu di antara enam museum di Spanyol yang dikunjungi lebih dari 1 juta orang per tahun pada 2014.

Menurut laporan El Mundo, selama tahun 2014 Museum Barcelona melalui Camp Nou Experience diramaikan oleh 1,5 juta orang. Dengan jumlah itu, Camp Nou ada di urutan keempat, cuma kalah dari Reina Sofía (2.667.166), Prado (2.536.844) dan Museum Dali (1.535.070).

Suporter juga tidak akan gampang mengabaikan suvenir Barcelona dan Messi yang menjadi bagian paling akhir tur stadion Camp Nou.

Jersey pemain segala ukuran, magnet kulkas, gelang, replika stadion disediakan.

Andai lapar dan haus, cukup menuju ‘kantin’ Tapas24 yang ada di bagian luar stadion.

Spot lain yang sudah semestinya tidak ketinggalan disambangi adalah La Masia, akademi pemain Barcelona yang tepat berada di sebelah Camp Nou.

Dengan pelancong yang tidak ada habisnya itu–sebelum pandemi–Camp Nou bisa menghidupi bangunannya sendiri. Tidak mencari anggaran dari pos lain untuk biaya perawatan.

Tanpa Messi, Camp Nou bisa jadi tidak lagi segampang dulu dalam membiayai bangunannya. Apalagi, Camp Nou sudah kehilangan pemasukan dari tur museum yang sedemikian besar pada dua tahun terakhir karena pandemi.

Menarik menunggu efek domino Camp Nou yang kehilangan Messi.

Barcelona dengan Gedung dan Arsitektur Kota yang Menawan
Selain Messi dengan kemampuan di lapangan hijau yang tidak biasa, Barcelona juga kota yang istimewa. Salah satu keistimewaannya ada di distrik Eixample.

Eixample dibangun dengan blok demi blok berpola kotak dengan sudut yang tumpul membentuk segi delapan. Desain kota teratur dan seragam ini adalah maha karya arsitek Spanyol, Ildefons Cerda.

Saat mendesain distrik itu, Cerda mempertimbangkan lalu lintas, banyaknya sinar matahari yang bisa masuk, serta ventilasi. Apabila dilihat dari langit, bangunan di satu wilayah Eixample ini terlihat memiliki bentuk yang serupa, yaitu persegi.

Selain itu, Barcelona memiliki bangunan-bangunan yang tiada dua karya Antoni Gaudi. Karya-karya Gaudí mencerminkan gayanya yang individualis dan tidak biasa, salah satunya Sagrada Família, yang bahkan hingga saat ini belum betul-betul usai pengerjaannya.

Kemudian, Casa Mila, Casa Batlo, Casa Vicens, El Capricho, dan Park Guel.

Barcelona juga menawarkan wisata belanja yang luar biasa melalui kompleks La Rambla, juga deretan toko dan mal raksasa di jantung kota. Awas silap mata dengan aneka diskon yang ditawarkan toko pakaian di gang-gang yang tersebar di Barcelona.

Buat yang menyukai nongkrong di cafe, Barcelona memiliki berderet-deret kafe dengan kopi yang harganya terjangkau.

Selain Camp Nou, Barcelona memiliki Stadion Olimpiade yang menjadi saksi sejarah pelaksanaan Olimpiade 1992 di kota itu. Saat Indonesia meraih emas pertama Olimpiade.

Gabungan Messi tinggalan sejarah itu, Barcelona menjadi kota yang penduduknya bergantung kepada wisatawan.

Laporan statistik Barcelona Turisme 2016, di Barcelona terdapat lebih dari 27 ribu perusahaan pariwisata dan menyediakan 296 ribu pekerjaan.

Warga Barcelona pernah merasa sangat terganggu dengan kehadiran wisatawan di pick season. Mereka sempat meluncurkan protes agar wisatawan pulang dan tidak berlama-lama di Barcelona.

“Pulang saja, kalian tidak akan disambut”.

Juga,”Turis adalah teroris”

Tanpa menghitung periode pandemi, akankah kepergian Lionel Messi membantu keinginan itu terwujud?

Bagaimana dengan traveler? Masih ingin menyambangi markas Barcelona di Camp Nou setelah Messi pindah? Masih berhasrat ke Barcelona setelah pemain Argentina itu tidak lagi di sana? (R1/Dtc)