Baterai Mobil Listrik Kapasitas Gambot Bakal Tidak Tren Lagi

Otomotif925 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Chief Executive Officer (CEO) Audi, Markus Duesmann memperkirakan bila kendaraan listrik di masa depan akan menawarkan jarak tempuh yang lebih pendek. Untuk itu, baterai tidak perlu berkapasitas gambot atau besar, demikian pula dengan ujud fisiknya.

Menurutnya, penggunaan baterai besar untuk menempuh jarak ribuan kilometer sepertinya tak lagi menjadi tren di masa depan.

“Nanti akan turun karena infrastruktur pengisian lebih padat, juga pengalaman pelanggan akan berbeda,” kata Markus Duesmann, dikutip dari Motor1.

Ia menambahkan, di masa depan, jika infrastruktur pengisian terus membaik dan memungkinkan pengisian yang lebih cepat secara signifikan, ide mobil dengan jangkauan yang lebih pendek akan lebih masuk akal.

Namun transisi dari tenaga pembakaran ke energi listrik murni tidak akan dapat ditempuh dalam waktu singkat. Bahkan pemilik Audi harus menyesuaikan diri dengan realitas kendaraan listrik baru.

“Hari ini Anda pergi ke pom bensin dan mengisi bahan bakar, Hal itu juga akan terjadi di masa depan,” tambah Markus Duesmann.

Belakangan, Audi memang terbilang cukup vokal tentang rencana mobil listrik mereka. Terlebih pabrikan mobil yqng berada di bawah Volkswagen Group ini meluncurkan Audi E-Tron.

Yaitu sedan dengan kategori Battery Electric Vehicle atau BEV. Mobil-mobil Audi dengan tenaga listrk serta hybrid yang diproduksi mulai 2009 ke atas. Pada 2012, versi plug-in hybrid dikenalkan Audi lewat produksi A3 Sportback e-tron. Kemudian versi listrik penuh adalah e-tron Quattro yang mulai diproduksi pada 2019.

Startup Asal Israel Ciptakan Baterai Mobil Listrik Charging Penuh 5 Menit

Sebelumnya dikabarkan, perusahaan rintisan atau startup asal Israel bernama StoreDot berhasil menemukan sel baterai kendaraan listrik yang hanya membutuhkan waktu lima menit untuk pengisian full.

Caranya, StoreDot mengganti grafit yang digunakan dalam anoda sel baterai tradisional dengan nanopartikel metaloid yang disebut mampu mengatasi masalah terkait keselamatan, masa pakai baterai, dan baterai menggelembung.

Kepala Eksekutif StoreDot, Doron Myersdorf mengatakan, tim ilmuwan StoreDot telah mengatasi tantangan yang melekat pada XFC atau Extreme Fast Charging alias pengisian super cepat. Seperti masalah keselamatan, siklus hidup, dan menggelembung alias bengkak pada sel baterai listrik. Caranya dengan memanfaatkan bahan inovatif dan desain sel.

“Sel-sel ini telah diproduksi oleh EVE Energy di China dan membuat pengisian daya listrik selama lima menit menjadi kenyataan,” ujar Doron Myersdorf, dikutip dari Carscoops belum lama ini.

Ia menambahkan, temuan ini menandai tonggak penting, memindahkan XFC untuk pertama kalinya di luar inovasi di lab menjadi produk yang layak secara komersial dan dapat diproduksi massal.

“Ini membuka jalan bagi peluncuran generasi kedua, baterai prototipe anoda dominan silikon untuk kendaraan listrik akhir tahun ini,” terangnya.

StoreDot sebelumnya telah menggunakan temuan mereka untuk mendemonstrasikan pengisian penuh kendaraan listrik roda dua dalam waktu lima menit.

Namun untuk mengisi daya mobil listrik hanya dalam lima menit akan membutuhkan pengisi daya bertenaga lebih tinggi daripada yang digunakan saat ini.
Dengan infrastruktur pengisian daya saat ini, perusahaan rintisan tersebut ingin menambah daya 100 mil (160 km) ke aki mobil dalam lima menit pada 2025. (suara.com)