Begal, Macet dan Banjir Hingga HUT ke-433 Kota Medan

Medan, Sumut2079 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi Kota Medan ke 433 tahun 2023 di Stadion Teladan, Senin (3/7/2023).

Sesuai dengan tema yang diusung “Bergerak Berkolaborasi”, orang nomor satu di Pemerintahan Kota Medan mengajak semua untuk menjadikan peringatan ini sebagai momentum melihat gambaran diri Kota Medan di masa lalu, masa kini dan masa depan. Sebab, semua memegang peran besar untuk menentukan arah haluan dan tujuan berdirinya Kota Medan.

“Medan dahulu dapat berdiri karena adanya “Gerak” dari sang pendiri dan kita kini bertanggung jawab untuk melanjutkan ke arah mana kota ini dibawa. Kita semua memegang peran besar untuk menentukan arah haluan dan tujuan berdirinya Kota Medan. Harapan di masa depan, Kota Medan menjadi kota yang lebih baik, lebih besar dan lebih maju,” kata Bobby Nasution.

Terkait itu, kata Bobby Nasution, semua dituntut untuk terus melahirkan inovasi dan berkreasi agar mampu menghadapi berbagai tantangan tersebut.

Kami juga menyadari terdapat banyak harapan besar dari masyarakat terhadap pembangunan dan masa depan Kota Medan yang diamanahkan di atas pundak kami. Oleh karenanya mohon doa dan dukungan dari masyarakat agar kami mampu mengembangkan setiap potensi daerah secara optimal guna mendukung pembangunan Kota Medan,” ungkapnya.

Acara itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ny Ismiralda, Konsul Negara Sahabat, Unsur Forkopimda Kota Medan, Pimpinan DPRD Kota Tanjung Pinang beserta jajaran, Wali Kota Medan ke 15 Drs Rahudman Harahap MM, alim ulama, Ketua Kadin Kota Medan Arman Chandra, pimpinan perangkat daerah, camat, lurah dan Kepling se-Kota Medan,

Bobby Nasution mengingatkan, Kota Medan terus dihadapkan dengan berbagai tantangan global yang bergerak cepat dan dinamis. Pergerakan tersebut tidak dapat dihentikan. Sedikit saja perubahan yang terjadi, ungkapnya, memberikan dampak besar yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Untuk menghadapinya, imbuhnya, dibutuhkan hanya satu yaitu kebersamaan. Sebab, Medan sebagai kota metropolitan tidak dapat berjalan tanpa dukungan dari seluruh elemen di dalamnya.

Warga Keluhkan Maraknya Begal di Medan

Sebelumnya dikabarkan, tepat pada 1 Juli 2023, usia Kota Medan bertambah menjadi 433 tahun.

“Bertambahnya usia Kota Medan harus sejalan dengan meningkatnya semangat kita dalam berkolaborasi membangun kota. Serta mewujudkan Kota Medan yang berkah, maju, dan kondusif,” tulis Bobby Nasution di akun media sosialnya, dikutip Minggu (2/7/2023).

Bobby juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kota Medan atas kontribusinya dalam membangun ibu kota Sumut ini.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat dan stake holder atas kontribusi dalam membangun Kota Medan. Khususnya dalam menjalankan visi, misi dan 5 program prioritas Pemkot Medan,” tulisnya.

Warganet yang melihat unggahan langsung ramai menyampaikan unek-unek. Di momen HUT ke-433 Kota Medan, warganet mengadu soal maraknya aksi begal yang meresahkan masyarakat.

“Pak apa ga bisa ditingkatkan lagi keamanan dari pihak pemerintah? Keluhan kami bukan masalah yang lain-lain sekarang, sekarang keluhan kami keselamatan nyawa kami di malam hari,” ungkap warganet.

“Tolong pak Bobby tercinta dibuat call center pengaduan begal gemot dan gepeng, biar Kota Medan aman dan nyaman pak,” tulis warganet.

“Pak mohon izin, di momentum ulang tahun Kota Medan ini, tolong brantas semua tindakan krimnalitas yang meresahkan masyarakat beberapa minggu ini pak, mungkin itu saja harapannya, semoga Kota Medan bisa kembali aman dan nyaman,” harap warganet.

Di usia Kota Medan 433 tahun, bisa dikatakan aduan atau keluhan warganya mulai dari persoalan klasik masalah banjir, begal hingga kemacetan yang kerap masih teejadi di sejumlah lokasi di kota nomor 3 terbesar di Indonesia itu.

Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus Sembiring Pelawi yang lokasinya di Tanah Deli. Maka, pada masa penjajahan, orang sering merangkaikan Medan dengan Deli (Medan-Deli).

Kota yang mendapat julukan “Kota Ketua” selain sebutan ‘Ini Medan Bung” itu jika selama ini kita sering mendengar Kota Bandung yang terkenal sebagai ‘Paris van Java’, ternyata di tanah Sumatera ada juga kota yang dijuluki sebagai ‘Paris van Sumatera’. Kota Medan adalah kota yang mendapatkan julukan tersebut.

Gerah

Dalam kegiatan HUT tersebut, Bobby Nasution menjelaskan permasalahan kriminalitas di Kota Medan membuat dirinya gerah dan begah.

“Kriminalitas ini bukan hanya masyarakat yang merasa kesal. Tetapi saya juga sudah gerah dan begah akan kasus kejahatan berapa minggu belakangan,” jelas Bobby Nasution usai kegiatan upacara HUT Kota Medan

Diakui Bobby Nasution, beberapa minggu belakangan ini kriminalitas di Kota Medan sangat tidak baik.

Untuk itu Bobby meminta penindakan tegas dari pihak kepolisian khususnya Polrestabes Medan dan Belawan.

“Beberapa waktu lalu saya juga sudah berkomunikasi dengan Polres untuk tindak tegas pelaku kejahatan yang meresahkan masyarakat,” ucapnya.

Selain tindakan tegas, Bobby menerangkan pihaknya mendukung penuh program baru Polrestabes Medan tentang penyekatan jalan.

Terus Berbenah

Selama memimpin Kota Medan, Bobby Nasution terus melakukan pembenahan dan penataan.

Seperti penataan taman-taman, lampu jalan, memperbaiki trotoar sehingga memudahkan serta rasa aman bagi pejalan kaki.

Bukti program nyata lainnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan penataan kawasan Kesawan, penataan Lapangan Merdeka yang notabene menjadi tempat edukasi masyarakat Kota Medan.

Memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang dengan cara diaspal maupun dibeton. Kemudian di kawasan Belawan dengan dilakukan pembatasan di bantaran sungai serta pembangunan Gedung Islamic Cantre dan lainnya termasuk melakukan pembangunan mengatasi banjir. (R1)