Kabanjahe, Karosatuklik.com – Banyak cara yang bisa ditunjukkan dalam mengaplikasikan kemeriahan bulan kemerdekaan tahun ini. Rasa syukurnya, daya juang yang kita serap dari perjuangan kemerdekaan, semangat untuk mengisi kemerdekaannya, tetap bisa ditunjukkan meski ditengah masa sulit akibat pandemic Covid-19.
Adalah pemuda lintas agama Kabupaten Karo, yang tergabung dalam komunitas PeKa Perdamaian, menunjukkan cara berbeda dalam memeriahkan bulan kemerdekaan dengan berbagi 1.000 cup “agar-agar merah putih” bagi anak-anak bangsa sekaligus dirangkai berbagi 500 lembar masker dalam merayakan kesyukuran 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pemuda lintas agama yang hadir, yakni Permata GBKP Runggun Tigapanah, Remaja Masjid Kecamatan Merdeka, Muda-mudi GPdI Betesda dan OMK St. Padre Pio stasi Tigapanah.
Menularkan Semangat Kebangsaan
Kegiatan ini digelar untuk memeriahkan bulan kemerdekaan di sepanjang Agustus sebagai momen perayaan Dirgahayu 76 tahun Republik Indonesia. Dalam aksi berbagi ini, pemuda lintas agama ini juga turut memberi edukasi bagi anak-anak Indonesia tentang toleransi, Bhineka Tunggal Ika, juga tentang rasa cinta bagi bendera Merah Putih.
Bukan itu saja, Pemuda Lintas Agama Kabupaten Karo juga mengedukasi tentang disiplin menerapkan Protokol kesehatan sebagai cara mencintai Indonesia saat ini. Pahlawan dalam konteks kekinian dimata pemuda, berani disiplin menjalankan protokol kesehatan, sudah menjadi ‘pahlawan’ baik bagi diri sendiri dan keluarga maupun bagi masyarakat dalam memutus penyebaran pandemic Covid-19 di Kabupaten Karo.
Menjalankan Protokol Kesehatan Cara Mencintai Indonesia
Bagaimana memakai masker yang benar, yakni menutup hidung, mulut dan dagu. Bagaimana menjaga jarak aman, mencuci tangan, menjauhi kerumunan. Intinya, dengan menjalankan protokol kesehatan, kita bisa tetap aman, sehat dan produktif. Kepatuhan menjalankan protokol kesehatan oleh masyarakat mengalami fluktuasi. Terdapat pola, saat kenaikan kasus terjadi, kepatuhan menjalankan protokol kesehatan juga mengalami penurunan.
“Nah, ini yang harus kita sikapi semua, agar menjalankan protokol kesehatan tidak kendor, justru seharusnya semakin ditingkatkan dalam upaya menekan laju pandemic Covid-19 di daerah kita. Karena jika Covid-19 bisa cepat teratasi, ekonomi masyarakat cepat pulih dan bangkit kembali,” ujar Dhandy Sembiring sebagai fasilitator kegiatan.
Menurut Dhandy Sembiring, mengenakan masker dengan tepat dan benar, paling bermanfaat mengurangi kemungkinan seseorang yang terinfeksi menyebarkan COVID-19. Apalagi dengan munculnya varian-varian baru yang lebih cepat menular, membuat resiko terinfekesi virus Corona semakin tinggi.
Saatnya, seluruh elemen masyarakat ambil bagian dalam keberhasilan penanganan Covid-19 di tanah air, dengan saling mengingatkan, menjaga, dan taat terhadap protokol kesehatan. “Bagaimana kepatuhan menerapkan protokol kesehatan dapat melekat menjadi kebiasaan baru, agar aman dari terinfeksi Covid-19. Itulah salah satu misi yang kami emban dari Lintas Pemuda Kabupaten Karo,” sebutnya.
Kegiatan ini dilakukan di pusat pasar Kabanjahe dan di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, dengan menerapkan standar protocol kesehatan. Setelah berbagi untuk anak-anak dan juga masyarakat umum di dua pusat kota ini, kegiatan berbagi agar-agar Merah Putih diteruskan kepada sahabat-sahabat disabilitas di YKPD AO GBKP-Juma Lingga, Kamis (19/8/2021).
Peduli Disabilitas
“Hal ini sebagai upaya menanamkan kesadaran bagi teman-teman pemuda lintas agama ini, bahwa kemerdekaan adalah hak setiap orang, termasuk mereka yang disabilitas, dan teman-teman lainnya yang amat rentan dimarginalisasi di dalam ruang-ruang publik, ujar Dhandy Sembiring.
Walaupun kemeriahan bulan kemerdekaan tahun ini sudah berpindah ke platform-platform digital yang lebih banyak menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas virtual sehingga masyarakat dapat merasakan pengalaman yang baru, namun sejatinya banyak cara bisa di tunjukkan cara mencintai Indonesia.
Menggelorakan Kembali Semangat Saling Membantu
Iren Br Bukit, salah satu pengurus Orang Muda Katolik (OMK) menyampaikan betapa kegiatan ini sangat posiitf. “Di masa serba sulit masa pandemic Covid-19 saat ini, gerakan kasih dengan meningkatkan saling membantu, saling berbagi, merawat dan menguatkan semangat toleransi dan jiwa kegotongroyongan, sangat dibutuhkan,” sebut dia.
Ada banyak anak-anak yang kita jumpai begitu senang, bahkan sebagian orangtua mereka juga memberi apresiasi. Ada juga anak-anak yang belum tau arti Bhineka Tunggal Ika misalnya, dalam kesempatan ini kita justru bisa memberi edukasi singkat namun bermakna, lanjut Iren Br Bukit.
Bahkan bagi kita sendiri pun kegiatan ini sangat bermanfaat. Bisa berkolaborasi dalam keberagaman. Semoga Gerakan PeKa dapat terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan penuh makna seperti ini. “Spirit kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan,” ungkapnya.
Menguatkan Identitas Kebangsaan
Perasaan cinta tanah air yang semakin kuat, kebanggaan akan identitas kebangsaan yang semakin menebal, harapan akan negara yang semakin maju, serta kerinduan akan seluruh rakyat yang semakin sejahtera, itulah sebagian intisari yang tercermin dari pemua lintas agama Kabupaten Karo, yang tergabung dalam Komunitas PeKa Perdamaian ini.
Kegiatan pun ditutup dengan doa yang dibawakan oleh Yogi Ginting secara ajaran agama Islam dan Dhandy Sembiring secara Kristen.
Adapun yang hadir dalam kegiatan ini adalah Perwakilan Permata GBKP (Asmeilita Br Sitepu, Yhani Br Simbolon, Cindy br Sinuhaji, Alicia, Deo Sembiring, Gina Br Sembiring, Feby Br Karo Sekali, Tita); Perwakilan OMK (Karina Br Tarigan, Iren br Bukit, Geby br Bangun); Perwakilan Muda Mudi GPdI Betesda (Pilo Tarigan); Ketua Remaja Masjid Kecamatan Merdeka (Yogi Ginting) dan dari Gerakan PeKa sendiri (Vrans Ginting, Dicky Sembiring, Ady Kemit, Safriel Sinuhaji, Dhandy Sembiring). (R1/Dhandy Sembiring)