Berdayakan Industri Pertahanan Dalam Negeri, India Order 83 Unit Jet Tempur Tejas Senilai US$6,5 Miliar

Nasional2664 x Dibaca

Jakarta, Karosatuik.com – Salah satu harapan kelangsungan industri pertahanan di dalam negeri yaitu adanya order lanjutan dalam jumlah serta nilai yang signifikan, dimana keberpihakan pada industri dalam negeri merupakan kunci dari pencapaian strategi nasional jangka panjang, yaitu kemandirian alutsista. Dan terkait kalimat di atas, industri pertahanan India belum lama ini dibuat sumringah.

Untuk pertama kali dalam sejarah produksi alutsista dalam negeri, disekapati order dengan nilai terbesar, yaitu US$6,5 miliar untuk pengadaan 83 unit jet tempur ringan HAL Tejas MK1A. Kesepakatan produksi 83 unit Tejas mencakup 73 unit varian single seater dan 10 unit varian double seater sebagai pesawat latih. Dikutip dari Defensenews.com (15/1/2021), disebut kesepakatan itu disetujui oleh badan keamanan tinggi pemerintah dan Komite Kabinet untuk Keamanan yang diketuai Perdana Menteri Narendra Modi.

“Kesepakatan ini akan menjadi game-changer untuk program kemandirian dalam manufaktur pertahanan India. Ini akan menjadi katalis untuk mengubah ekosistem dirgantara domestik. LCA (Light Combat Aircraft) Tejas akan menjadi tulang punggung armada tempur India di tahun-tahun mendatang, ”kata Menteri Pertahanan Rajnath Singh. HAL Tejas sendiri diproyeksikan untuk menggantikan armada MiG-21 Bison.

Meski diproduksi oleh Hindustan Aeronautics Limited, namun produksi Tejas juga akan membangkitkan ekosistem industri di bawahnya, dimana ada 500 perusahaan kecil, termasuk UMKM di India yang akan kebagian peran dalam mega proyek ini. Yang artinya akan membuka kesempatan lapangan kerja dalam jumlah besar, dengan proyeksi ada 5.000 lapangan kerja baru.

HAL Tejas dirancang, dikembangkan dan diproduksi secara mandiri oleh India, namun, untuk komponen baru 50 persen yang bisa dicukupi oleh industri dalam negeri. Kementerian Pertahanan India menyebut dalam waktu dekat kandungan lokal Tejas akan ditingkatkan hingga 60 persen.

Salah satu komponen Tejas yang masih harus diimpor adalah mesin, dimana Tejas menggunakan mesin dari General Electric F404-GE-IN20.

Menurut pejabat HAL, harga per unit Tejas sekitar US$78,5 juta. Sementara dengan pesanan dalam jumlah besar, diharapkan harga per unit Tejas dapat lebih ditekan. Sebelum order lanjutan ini, AU India telah mengoperasikan 40 unit HAL Tejas MK1A, yang dioperasikan oleh dua skadron tempur.

Dalam jagad fighter jet dunia, Tejas jelas masih berusia sangat muda, terbang perdana pada 4 Januari 2001, dan baru resmi diluncurkan pada 17 Januari 2015. Dalam aspek desain, Tejas menganut konsep ‘gado-gado,’ seperti sayap delta yang mengacu ke Mirage 2000, sementara model air intake (lubang masuk udara) lebih mirip ke F/A-18 Hornet. Tejas sebagai pemempur masuk kualifikasi LCA (Light Combat Aircraft). (Indomiliter)