Jakarta, Karosatuklik.com – Ayah mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara yang juga pensiunan jenderal polisi yakni, Irjen Pol. (Purn) Maman Supratman tak kuasa menahan tangis. Sebab, anaknya disebut terlibat dalam peredaran narkoba yang turut menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Teddy Minahasa.
Dengan berlinang air mata, Maman menceritakan latar belakang anaknya yang jauh dari kesan janggal sebagai anggota Polri.
“Saya mengikuti karirnya dia. Setiap saat dia selalu berhubungan dengan saya. Hari ini kecolongan betul saya, seperti disambar geledek saya betul-betul,” kata Maman di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (22/10/2022).
Dia menjelaskan, segala kegiatan yang dilakukan AKBP Doddy juga selalu melibatkan orang tua. Bahkan di beberapa kesempatan sebelum bertugas sebagai Kapolres Bukittingi, Doddy sudah sarat prestasi.
“Kenapa saya bilang anak saya berprestasi setiap dia ditugaskan di suatu tempat, pasti dia mendapatkan penghargaan-penghargaan. Contohnya di Kapolsek Kute itu nomor satu (waktu itu),” ujarnya.
Maman masih belum yakin anaknya ikut terlibat dalam praktik peredaran barang haram tersebut. Ia menyebut, Doddy sosok yang berkelakuan baik dan selalu mendengar nasihat dari orang tuanya.
“Kenapa saya bilang dia berprestasi dan bekelakuan baik, dia bertanggung jawab pada keluarga. Dia mau menghormati saya sebagai orang tuanya. Dan agamanya juga kuat dia,” jelas Maman.
Maman juga mendapat laporan bahwa prestasi AKBP Doddy juga moncer ketika diberi mandat sebagai Kapolres Bukittinggi.
Bahkan saat menangani kasus besar terkait motor gede (moge) di Bukittinggi, AKBP Doddy sempat ditawari uang Rp10 miliar, namun ia menolak.
“Saya bilang dia tidak seperti itu, waktu menangani motor besar. Motor besar mungkin tau ya? waktu dia menangani kasus besar di Bukittinggi dia mau dikasih uang 10 miliar, ditolak sama dia,” terang Maman.
Hanya Turuti Perintah Atasan
Maman juga sempat mengungkap bahwa anaknya hanya menuruti perintah atasan dalam hal ini Irjen Teddy Minahasa selaku Kapolda Sumbar guna menyisihkan dan menjual barang bukti jenis sabu.
“Saya terus terang saja, anak saya tidak mungkin berbuat seperti itu. Saya jamin itu. Hanya ini mungkin karena tekanan aja, harus melaksanakan perintah pimpinan (Teddy Minahasa),” tutur Maman. (Inilah.com)