Bali, Karosatuklik.com – Layanan transfer real-time milik Bank Indonesia (BI), BI Fast, semakin populer di kalangan nasabah perbankan. Salah satu alasan utamanya adalah biaya transfer antarbank yang terjangkau, hanya Rp2.500 per transaksi.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Ryan Rizaldy, mengatakan, ada kemungkinan biaya transfer ini akan diturunkan. Saat ini, fokus utama BI adalah membangun sinergi yang kuat antara infrastruktur BI dan industri keuangan.
“Jadi penyesuaian ke depan tidak tertutup kemungkinannya. Namun fokus dalam jangka pendek ini adalah bagaimana membangun sinergi yang baik antara infrastruktur yang disediakan BI dan industri,” ucapnya kepada wartawan di Bali, Sabtu (24/8/2024)
Ia mengatakan, penyesuaian biaya transfer BI Fast akan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk kondisi ekonomi nasional. Ryan menyebutkan, inflasi dan variabel makro lainnya akan memengaruhi keputusan ini.
Namun, saat ini masyarakat masih menikmati tarif transfer BI Fast yang ada. Ryan menegaskan, fokus BI adalah memastikan sinergi yang baik dengan industri perbankan.
Pada Juli 2024, volume transaksi BI Fast tumbuh sebesar 65,08 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah transaksi mencapai 301,41 juta, menunjukkan peningkatan yang signifikan. (KBRN)
Baca Juga:
- Bupati Karo Apresiasi Sinergi Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Pemkab Karo-Bank Indonesia
- Bupati Karo Hadiri Kick Of Klaster Pangan Binaan BI untuk Memperkuat Pengendalian Inflasi Daerah
- Selamat! Bank BPR Pijer Podi Kekelengen Dinobatkan 100 Bank BPR Terbaik dari 1506 BPR se-Indonesia dan Terbaik I se Sumut