Bobby Nasution Sebut Penemu Kota Medan Guru Patimpus Sembiring Pelawi

Medan, Sumut3249 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pemko Medan saat ini terus mencoba menebarkan kebaikan dengan cinta kepada sesama. Namun semua awalnya harus dari tempat yang bisa mengakar dan menjadi pondasi paling kuat di dalam hati yakni rumah ibadah.

Untuk itu semua rumah ibadah yang ada di Kota Medan harus menjadi tempat penebar cinta, sikap dan perilaku baik yang mengakar dalam hati paling dalam. Dengan demikian umatnya, terutama generasi muda dapat bersaing, berkembang dan berkomptetisi dengan baik.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri peresmian pemakaian Gedung Buddhayana Dharmasala di Jalan Imam Bonjol Medan, Sabut (4/12/2021).

Selain Wali Kota, peresmian juga turut dihadiri Wagubsu Musa Rajekshah dan tokoh nasional yang aktif dalam gerakan kemanusiaan, toleransi serta perdamaian yakni Yenny Wahid.

Bobby Nasution selanjutnya mengungkapkan, Medan merupakan kota yang sangat majemuk. Secara umum, ungkapnya, masyarakat mengenal Kota Medan dengan Kesultanan Deli dan sebagai Tanah Deli.

Guru Patimpus Sembiring Pelawi

Namun di satu sisi, jelasnya, penemu Kota Medan adalah Suku Karo yakni Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Di samping itu, lanjutnya, suku yang terbanyak di Kota Medan yaitu Suku Jawa.

“Itu baru 3 etnis yang disebutkan, masih banyak lagi etnis yang ada di Kota Medan. Setiap etnis yang ada membawa agama tertentu. Tidak bisa dipungkiri setiap etnis dan kebudayaan pasti kental dengan ajaran agamanya. Dengan demikian kebudayaan juga terbentuk di rumah ibadah,” kata Bobby Nasution.

Orang nomor satu di Pemko Medan ini selanjutnya berharap, agar semua dapat bersama-sama mengajak dan menanamkan rasa cinta dari rumah ibadah kepada generasi muda, termasuk kaum millenial sehingga mereka bisa berkembang, bersaing dan berkompetisi di luar yang lebih luas lagi.

“Ketika mental anak anak muda kita dibentuk dari rumah ibadah, saya sangat yakin apapun persaingan di luar sana pasti akan fair dan tidak ada mencela maupun menjelekkan satu sama lain,” ungkapnya seraya menambahkan, pembelajaran yang diberikan dari rumah ibadah juga akan membuat anak-anak muda untuk tidak melakukan tindak kriminal melalui cara-cara premanisme.

“Saya yakin, premanisme pelan-pelan akan terkikis,” pungkasnya. (R1)