Kabanjahe, Karosatuklik.com – Percepatan penurunan angka kasus tengka stunting menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo. Memahami persoalan itu, Bappedalitbang Kabupaten Karo menyusun aplikasi esipesikapstunting (Sistem Terintegrasi Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan dan Pemantauan Penurunan Stunting).
Hal ini merupakan bukti konkrit keseriusan pemerintah daerah dalam memudahkan dalam mengkoordinasikan, menskronisarikan dan memastikan pelaksanaan program kegiatan percepatan penurunan stunting antar organisasi perangkat daerah dan pemerintahan desa.
Seperti diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, dan pemangku kepentingan.
Penyebab stunting diidentifikasi terdiri dari: pertama, pengasuhan yang kurang baik, kedua, kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi, ketiga, kurangnya akses rumah tangga/keluarga terhadap makanan bergizi.
Target nasional pada tahun 2024 prevalensi stunting sebesar 14 persen, sedangkan berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI 2023) prevalensi balita stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Karo sebesar 24,7 persen, artinya untuk mencapai target tersebut Kabupaten Karo harus berupaya keras untuk menurunkan prevalensi stunting sebesar 10,7 % dalam kurun waktu kurang lebih 12 bulan kedepan.
Untuk mencapai target tersebut Pemerintah Kabupaten Karo melalui Bappedalitbang Kabupaten Karo memperkenalkan aplikasi esipesikapstunting (Sistem Terintegrasi Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan dan Pemantauan Penurunan Stunting).
Penanganan Stunting Harus Terintegrasi dan Berbasis Data yang Detail
Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang melalui Kepala Bappedalitbang, Ir Nasib Sianturi, MSi, Senin (24/6/2024), menjelaskan aplikasi ini untuk memperkuat aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pemantauan seluruh kegiatan dalam penurunan pravelansi stunting yang perangkat daerah, pemerintahan desa dan dunia usaha.
“Aplikasi ini dikembangkan agar digunakan untuk mengelola dan mengkombinasikan data-data yang berhubungan dengan penurunan stunting sehingga dapat digunakan untuk program dan kegiatan agar dapat terlaksana lebih maksimal,” ujarnya.
Adapun sejumlah poin penting manfaat aplikasi ini, diantaranya: Media penyimpanan program dan kegiatan perangkat daerah yang berhubungan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Karo dan media monitoring pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Karo.
Menurut Kepala Bappedalitbang, Nasib Sianturi, bahwa pada dasarnya, upaya penanggulangan stunting melalui pendekatan lintas sektor menjadi solusi sebagai sebuah langkah konkrit. Permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program dan lainnya.
“Kompleksitas masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas. Untuk itulah, aplikasi esipesikapstunting (Sistem Terintegrasi Perencanaan, Penganggaran, Pelaksanaan dan Pemantauan Penurunan Stunting) hadir menjadi jawaban dari kompleksitas masalah stunting,” tegas Nasib Sianturi.
Ia menambahkan, penanganan secara terintegrasi dan berbasis data yang detail akan memudahkan penanganan stunting. Untuk itu, semua pihak harus bersinergis dan berkolaborasi menangani stunting sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
(Keterangan Foto: Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang didampingi Kepala Bappedalitbang, Ir Nasib Sianturi, Msi dan Kepala Dinas Pertanian, Ir Metehsa Karokaro bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan dalam sebuah acara belum lama ini). (REDAKSI1)
Baca Juga:
- Bupati Cory Sebayang: Pemkab Karo Komitmen Penanganan Stunting, Bantuan Harus Tepat Sasaran dan Jangan Tumpang Tindih!
- Target Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2024 Menjadi 14 Persen, Wabub Theopilus Ginting Sebut Kuncinya Kolaborasi dan Aksi Nyata
- Bupati Cory Sebayang dan Kapolres Optimis Target Penurunan Stunting Tercapai di Kabupaten Karo