Jakarta, Karosatuklik.com – Pembelian Rafale dan proses akuisisi F-15 Eagle II oleh Indonesia tengah berlangsung. Oleh sebab itu Indonesia akan menyelesaikan keduanya supaya pertahanan negara lebih kuat dijaga Rafale dan F-15 Eagle II.
Zaman sekarang tak punya jet tempur sekelas Rafale dan F-15 Eagle II bakal kena bully negara lain.
Tak percaya? lihat Filipina dan Malaysia, jet tempurnya tak siap operasional cuma mengandalkan Light Aircraft membuat wilayahnya diserobot China.
Tentunya kita tak mau Natuna Utara diinjak-injak kedaulatannya oleh kapal coast guard dan nelayan China.
Penempatan Rafale di Natuna nantinya akan mereduksi kegiatan ilegal kapal-kapal China ini.
Aeroflap pada 22 November 2022 menjelaskan jika negosiasi pembelian F-15 Eagle II sudah mencapai tahap akhir.
Mereka malah melaporkan Indonesia membeli lebih dari 40 unit F-15 Eagle II.
“Pemerintah Indonesia mengkonfirmasi sedang dalam tahap akhir negosiasi untuk pembelian lebih dari 40 pesawat tempur F-15EX Eagle II.
Status pembicaraan antara Jakarta dan Washington diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, bersama rekannya dari AS Lloyd Austin.
“Keputusan sekarang berada di tangan pemerintah Indonesia negosiasi telah berjalan sangat baik,” bunyi pernyataan Washington.
Meski tengah mencapai tahap akhir, Boeing masih khawatir bagaimana Indonesia membayar ratusan triliun rupiah untuk puluhan unit F-15 Eagle II.
Pasalnya Menhan Prabowo sudah menjelaskan secara gamblang Indonesia harus mencicil, tak semuanya bisa dibayar cash keras.
Kami meminta dengan jelas bahwa kami harus dapat membeli dengan syarat pembayaran cicilan : Kita tidak bisa melakukan semuanya sekaligus,” ujar Prabowo.
Indonesia memang harus berbuat demikian karena anggaran cash keras jelas tak ada di depan.
Indonesia juga tak mungkin membayar lunas di depan. Sebetulnya Menhan AS Lloyd Austin tak masalah Indonesia membayar mencicil.
Transfer F-15 Eagle II ke Indonesia lebih dari sekedar pembelian, namun ada kepentingan nasional AS di sana.
Kami tentu mendukung upaya menteri untuk terus memodernisasi sistem pertahanan dan kemampuannya dan kami ingin terus membantu dengan cara apa pun yang kami bisa.
Akuisisi F-15 tentunya meningkatkan interoperabilitas,” jelas Austin menyikapi hal ini. Pembelian ini rupanya juga menarik perhatian China.
Melalui media pemerintah China, Xinhua beberapa waktu lalu memprediksi pembelian Rafale dan F-15 Eagle II sangat meningkatkan pertahanan Indonesia.
Jika pembelian itu sukses maka Indonesia akan memiliki total 100 jet tempur untuk menasbihkan diri jadi yang terkuat di Asia Tenggara.
“Indonesia telah secara signifikan memperluas ukuran pesawat militernya kali ini.”
“Setelah pembelian pesawat tempur tersebut di atas, jumlah pesawat akan melebihi 100, menempati peringkat pertama di antara negara-negara Asia Tenggara dalam hal jumlah,” jelas Xinhua.
Semoga Indonesia bisa menduetkan F-15 Eagle II dan Rafale untuk menjaga NKRI. (R1/ZonaJakarta)
Berita Terkait:
- KASAU Pastikan Pesawat Tempur Canggih Rafale dan F-15 akan Jaga Langit Indonesia di Tahun 2024
- 36 Rafale akan Perkuat TNI AU, Siap Adu Kecepatan dan Performa dengan Su-35 dan F-15 EX
- Kecanggihan 2 Jenis Jet Tempur Pilihan Prabowo Bertarung di Udara
- Hadirnya Rafale dan KF-21 Boramae Taktik Strategi Manuver TNI AU Semakin Gesit dan Garang Jaga Ruang Udara Indonesia
- Kapal Selam Indonesia: Fungsi, Jumlah, dan Jenisnya