Jakarta, Karosatuklik.com – Pakar terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib menyebut penangkapan Thoriquddin alias Abu Rusydan yang merupakan Dewan Syuro Jamaah Islamiyah (JI) bisa memicu aksi balasan. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyatakan selalu siap untuk mengantisipasi setiap gerakan teroris.
“Densus selalu dalam kondisi siaga untuk memonitor gerakan-gerakan jaringan teroris di wilayah kita, termasuk regional dan internasional. Akan ada tindak lanjut terhadap informasi-informasi seperti ini,” ujar Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).
“Ketika ada perubahan eskalasi ancaman, tentu kita akan berbuat. Bahkan siaga untuk melakukan preemptive strike,” sambungnya.
Aswin menjelaskan preemptive strike yang senantiasa dilakukan Densus mampu mencegah ancaman dari para teroris. Dia menekankan Densus selalu menempatkan keamanan publik sebagai prioritas utama.
Lebih lanjut, kata Aswin, Densus 88 membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk melakukan operasi penangkapan kepada para teroris. Aswin memastikan Densus tidak pernah berhenti bergerak, baik untuk menangkap para terduga teroris maupun melakukan pencegahan.
“Bekerjasama dengan semua komunitas masyarakat, Densus 88 secara terus-menerus melakukan peninjauan operasi dan perencanaan kontijensinya. Densus 88 juga senantiasa bekerjasama dengan lembaga pusat dan daerah, layanan darurat dan lembaga terkait lainnya. Densus 88 tidak pernah berhenti bergerak, baik dalam pencegahan maupun penindakan,” imbuh Aswin.
Diketahui, Densus 88 kembali menangkap seorang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) berinisial T alias AR di Bekasi.
Pakar terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, menjelaskan Abu Rusydan adalah tokoh senior JI yang selama ini berkeliling Indonesia menjadi penceramah dan motivator agama. Menurutnya, ini merupakan penangkapan yang serius.
“Kalau betul T alias AR yang ditangkap polisi adalah Abu Rusydan berarti itu penangkapan yang sangat serius. Ini figur yang sangat terkenal di kelompoknya,” ujar Ridlwan Habib dalam keterangan tertulis, Minggu (12/9).
Menurut Ridlwan, Abu Rusydan adalah alumni pelatihan militer mujahidin Afghanistan angkatan ke-2 tahun 1990. AR disebut sempat berinteraksi langsung dengan Osama bin Laden.
“Abu Rusydan berlatih militer di Camp Sadda Pakistan dan sempat berinteraksi langsung dengan Osama bin Laden,” kata Ridlwan.
Dia mengatakan penangkapan Abu Rusydan dikhawatirkan akan memicu aksi balasan dari pengikutnya.
“Tokoh senior ini banyak murid online-nya yang dalam istilah kontra-terorisme disebut lone wolf,” ujar Ridlwan. (Dtc)