Di Depan Investor China, BI Tawarkan Pertumbuhan Ekonomi RI 5,5 Persen di 2022

Nasional1204 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022. Yakni, mencapai mencapai 5,5 persen.

Hal itu disampaikan langsung oleh Destry di hadapan investor kawakan China. Antara lain President CCPIT Guangdong – Fang Lixu, President & CEO UOB China – Peter Foo Moo-Tan, Head of Globat Markets UOB China – Mark Yang, CFO Huawei Indonesia – Han Ding, dan GM Overseas Business ASIC & GM Wuling Automobile – Lisa Li.

“Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 bisa mencapai 4,7 sampai 5,5 persen,” katanya dalam webinar Indonesia-Southern China Business Forum 2021, Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Destry menerangkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun depan tersebut didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global. Hal ini berdampak pada kinerja ekspor Indonesia yang tetap kuat di 2022.

“Kemudian, kenaikan sejumlah komoditas penting juga akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Sementara dari sentimen dalam negeri, meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi diprediksi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022. Kemudian, kinerja investasi juga diyakini bisa lebih baik dari tahun lalu setelah adanya sejumlah insentif untuk meningkatkan minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.

“Seperti melalui Undang-Undang Cipta Kerja proses perizinan investasi di Indonesia menjadi lebih mudah,” contohnya.

Kinerja Industri Manufaktur

Selanjutnya, kian membaiknya kinerja sektor manufaktur juga diyakini berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun depan. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada bulan November 2021 tercatat berada di level 53,9.

“PMI ini berada di zona ekspansif,” terangnya.

Terakhir, terus melandainya kasus harian Covid-19 di Indonesia juga telah meningkatkan mobilitas masyarakat ke level sebelum pandemi Covid-19. Hal ini dukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.

“Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2022,” tutupnya. (Merdeka.com)