Yogyakarta, Karosatuklik.com – Pemilik Palem Craft Jogja, bisnis kerajinan home decor yang sudah menembus pasar ekspor Deddy Effendi menyambut baik kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah beserta rombongan ke workshopnya di Ngaglik, Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (22/12/2021).
Sebagai putra asal Langkat, Ia pun menawarkan diri untuk pulang kampung memberikan pelatihan kepada masyarakat di Sumut.
“Kerajinan di Jogja bisa jadi pendapatan utama, tapi mungkin di daerah lain belum terlihat padahal potensi ini sebenarnya bisa dikembangkan masyarakat dimanapun. Masalahnya, tidak punya keahlian, tapi dengan adanya pelatihan dan dukungan pemerintah pasti semua bisa dan saya siap untuk memberikan pelatihan di Sumut,” ujarnya.
Menyambut Ijeck, sapaan akrab Wagub Musa Rajekshah, Deddy memaparkan kalau kerajinan yang dihasilkan memanfaatkan limbah rumput liar dan serat batang pisang baru saja menerima penghargaan 10 terbaik kategori handicraft di Ajang Green Product Award 2021 yang diikuti hampir 1.500 peserta dari 51 negara.
“Alhamdulilah produk kami manjadi nominasi di Green Product Award 2021 di Oktober kemarin. Produk yang kami gunakan adalah bahan-bahan alam yang limbah dan bahan ini yang paling diminati di pasar ekspor. Kami ekspor selama ini hanya produk tanpa pakai brand, Perancis ada 12 konsumen dan di Spanyol ada 8 konsumen yang punya brand sendiri.”
“Jadi sampai sana, brandnya masing-masing dari konsumen tapi secara tidak langsung brand kami juga mulai terukur dikenal,” ujarnya sembari mengatakan sejak 2008, Palem Craft menjadi peserta pameran handicraft terbesar, di Jerman.
Lanjut Deddy, bahan baku untuk kerajinan di Palem Craft diambil dari Aceh hingga Papua. “Kebutuhan bahan baku kami seperti serat batang pisang kami ambil dari Palembang, ada juga dari Sulawesi. Harganya sekilo Rp60ribu dan biasanya kami beli sampai 1 ton. Visi kami bagaimana mengembangkan potensi alam yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Palem Craft yang hadir sejak 2003 ini juga tidak lupa mengembangkan potensi yang ada di lingkungan sekitarnya. Selain 41 karyawan tetap, ibu-ibu di lingkungan tempat produksinya juga diajak bekerjasama untuk membuat kerajinan di rumah masing-masing.
“Pasar lokal kami memang kurang, tapi pasar ekspor cukup besar. Saat ini permintaan juga datang dari Korea Selatan, Chili, Filipina, Israel dan saat ini kami tengah mempersiapkannya untuk ekspor ke Polandia,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Wagub Musa Rajekshah mengatakan kebahagiaannya bertemu dengan Deddy di Jogja. Ijeck mengaku sebelumnya telah mendengar kabar adanya orang Medan yang sudah sukses mengekspor bahan home decor di Jogja.
Deddy lanjut Ijeck secara langsung menawarkan diri untuk bisa berbagi pengetahuannya di Sumut.
“Akhirnya bertemu, saya ucapkan terima kasih kepada Deddy yang siap dan nawari diri untuk dipakai memberikan pelatihan kepada masyarakat di Sumut. Kita melihat banyak peluang pasar ekspor tinggal bagaimana jaringan kita bisa masuk ke internasional,” kata Ijeck.
Lanjutnya, negara maju memang menyenangi produk ramah lingkungan. “Hanya saja menembus ini tidak mudah, bersyukur Deddy ini langsung tidak melewati agen-agen lagi,” katanya.
Kerajinan tangan ini, kata Ijeck bisa mendorong desa wisata khususnya Tangkahan dan Bukitlawang serta daerah lainnya di Sumut.
“Bahan baku seperti serat pisang kita punya, InshaAllah bersama Dinas Koperasi dan UMKM Sumut akan kita tindaklanjuti dan saya ucapkan terima kasih kepada Deddy atas sumbangsih menawarkan diri untuk berbagi ilmu melatih masyarakat kita.”
“Mudah-mudahan semakin dibukakan pintu rezeki dan ilmu yang bermanfaat ini bisa menjadi bekal sampai akherat,” tutup Ijeck. (R1)