Diwarnai Hujan Deras, Ratusan Jemaat GBKP Runggun Simpang VI Kabanjahe Tetap Antusias Gelar Via Dolorosa

Karo1945 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Walau hujan deras mengguyur kota Kabanjahe, ratusan jemaat Runggun Gereja GBKP Simpang VI Kabanjahe tetap semangat dan antusias memperingati Jumat Agung Kematian Yesus Kristus, Jumat (7/4/2023) sekitar Pukul 14.00 WIB.

Momen Jumat Agung tersebut, dikenang oleh Jemaat agar para manusia hendak selalu bersyukur atas berkat dan karunia yang telah dilimpahkan oleh Yesus kepada seluruh umat manusia.

Via Dolorosa dan Air Mata

Via Dolorosa sendiri bagi umat Kristen merupakan sebuah peragaan penderitaan Yesus yang mengugah hati dan coba ditampilkan dalam kehidupan nyata, meski peristiwa aslinya telah terjadi ribuan tahun silam.

Saat Yesus mendapat siksaan dari para prajurit yang mengawalnya menuju Bukit Golgota, dalam visualisasi Jalan Salib itu, ternyata tidak sedikit umat GBKP menitikkan air mata.

Beberapa umat terlihat mengusap mata dan menghapus air mata yang menitik disudut-sudut mata mereka, perjuangan berat Yesus untuk sampai di tujuan, tetap hidup hingga saat ini.

Dari tahun ke tahun, itulah salah satu sisi dari sosok Yesus yang diangkat dalam bentuk peragaan prosesi penyaliban Sang Penebus dosa.

Dalam ritual tersebut, ratusan jemaat Runggun GBKP Simpang Enam Kabanjahe tampak antusias menyusuri route sejauh sekitar 1,5 kilometer sebagai miniatur jalur yang merefleksikan kesengsaraan Tuhan Yesus saat menuju Golgota.

Route Via Dolorosa mulai dari GBKP Simp VI Jalan Kapten Selamat Ketaren, Jalan Mariam Ginting, seputaran Siki, Bundaran Tugu Adipura masuk kembali GBKP Simpang VI Kabanjahe.

Amatan Jurnalis Karosatuklik.com, di setiap titik tertentu mereka berhenti sejenak menggambarkan alur cerita jalan salib yang memiliki makna tersendiri, diantaranya mulai dari Yesus dihukum mati walau tidak ditemukan salahnya, Yesus jatuh untuk pertama kalinya, Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, hingga Yesus disalibkan, Yesus meninggal dikayu salib, diturunkan dan dimakamkan, semuanya diperankan dengan apik diiringi musik dan sound sistem.

Simbolisasi Penyerahan Diri Yesus Demi Menebus Dosa Umat Manusia

Penghayatan yang prima dari peran Yesus oleh Pt. Efrat Jumat Agung Ginting maupun pemeran lainnya diapresiasi jemaat bahkan warga masyarakat yang ikut menyaksikan jalannya prosesi ikut larut berlinang air mata menyaksikan beratnya penderitaan Tuhan Yesus memikul kayu salib.

Hujan yang mengguyur kota Kabanjahe tidak mengurangi semangat jemaat dan tetap antusias mengikuti perayaan visualisasi Jalan Salib yang dikawal mobil Patwal Dinas Perhubungan Pemkab Karo, serta di sejumlah titik diatur oleh Polisi Lalu Lintas Polres Tanah Karo.

Bahkan dibeberapa titik seputaran kota Kabanjahe, seperti di Jalan Kapten Selamat Ketaren dan Jalan Mariam Ginting, banjir menimpa badan jalan akibat parit jalan meluap, para peserta pawai tidak menghiraukannya.

Kisah sengsara Yesus tersebut melengkapi rangkaian persembahyangan menuju Paskah, setelah sebelumnya digelar kebaktian malam Kamis Putih dan ibadah Jumat Agung, maka puncaknya adalah simbolisasi penyerahan diri Yesus demi menebus dosa umat manusia.

Di sela-sela peragaan yang mengharukan itu, Pendeta Pelayan Runggun GBKP Simpang VI Kabanjahe, Pdt Amos Redy Ginting, STh, MSn dalam sebuah penyampaian kepada seluruh umat GBKP Simpang VI Kabanjahe yang mengikuti prosesi Jumat Agung mengatakan, pengorbanan Yesus tak akan bisa tertandingi dengan adegan-adegan seperti yang baru saja dilaksanakan.

Sebelumnya juga Pdt Amos Redy Ginting, STh, MSn, dalam khotbah kebaktian Jumat Agung di Gereja GBKP Simpang Enem, yang dibuat dari Johanes 19 : 28 – 30, “Yesus Ndungi DahinNa”. Ibadah juga dirangkai lagu-lagu pujian lewat Koor Moria, Vocal Group V, Koor Saitun dan ritual Perjamuan Kudus.

“Peragaan prosesi suci ini bagi gereja GBKP Simpang VI Kabanjahe sendiri adalah suatu media untuk membangun iman umat menjadi kuat berkarakter Yesus, yang tak sepatah katapun terucap saat dirajam dan dicambuk,” ungkapnya sembari berharap semoga dengan apa yang sudah diperankan itu dapat menjadi penggugah semangat hidup iman jemaat GBKP Simpang VI Kabanjahe yang sejati karena Yesus dalam segala penderitaan-Nya tak pernah mengeluh selain berserah kepada Bapa-Nya.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana, Panitia, Abdi Tarigan didampingi, Seketaris Ricky Barus dan Bendahara Desi Ria Br Barus mengatakan dengan acara parade jalan salib ini, jemaat tidak hanya menghayati pengorbanan luar biasa dari Yesus. “Tetapi lebih dari itu, jemaat juga bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di mana jemaat harus berdamai dengan diri sendiri, sesama, dan lingkungan sekitarnya,” sebutnya.

Usai prosesi Jalan Salib, jemaat menggelar kebaktian bersama yang diisi dengan nyanyian, doa dan renungan Injil. Peringatan Jumat Agung yang dipimpin langsung Pdt Amos Redy Ginting. (R1)

Baca juga:

  1. Bupati Karo Ikuti Prosesi Jalan Salib Perayaan Paskah Oikumene Desa Tanjung Barus
  2. Mamre GBKP Klasis Kabanjahe -Tigapanah Gelar Lomba Gerak Jalan Sambut Paskah 2023
  3. Natal GBKP Runggun Simpang 6 Kabanjahe Berlangsung Sukses dan Tertib Prokes: “IpepalemNa Pusuh Si Getem”
  4.  Jelang Paskah, GBKP Simpang Enam Kabanjahe Gelar Sayembara Gotong Royong
  5. Prihatin Judi Merajalela, Ratusan Jemaat GBKP Gelar Aksi Damai ke Polres, DPRD dan Kantor Bupati Karo