Dolar Mengganas Rupiah Terancam, BI Siapkan Amunisi di Pasar

Nasional834 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Bank Indonesia (BI) siaga di pasar keuangan untuk memastikan kestabilan pergerakan nilai tukar rupiah yang terancam keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS). Sederet amunisi pun disiapkan.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto membeberkan beberapa faktor yang mempengaruhi investor dalam beberapa waktu terakhir. Antara lain perang Rusia dan Ukraina yang belum ada tanda-tanda berakhir.

Kami melihatnya sentimen risk off masih mewarnai pasar keuangan global, pertama selama isu geopolitik Rusia-Ukraina belum atau tidak ada tanda-tanda menuju penyelesaian yang konstruktif,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (9/5/2022)

Sebelumnya Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada pekan lalu bahwa peringatan kemenangan tanggal 9 Mei ini berpotensi akan meluas menjadi perang yang lebih besar.

Ia menyebut Putin mencoba membumikan narasi Nazi yang berada di negara-negara Barat.

Meski begitu, pernyataan ini dibantah keras oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Ia menyebut hal ini tak mungkin terjadi.

Hal serupa juga ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Ia mengatakan tentaranya tidak akan mendasarkan tindakan sesuai dengan momentum tertentu.

Sejauh ini pasukan Moskow dilaporkan terus menggempur wilayah Timur negara itu seperti Luhansk dan Mariupol.

Kedua, investor makin mengkhawatirkan perekonomian Amerika Serikat (AS). Upaya menaikkan suku bunga acuan sepertinya tidak berdampak banyak terhadap inflasi yang melonjak sejak awal tahun. Bahkan kemungkinan terjadinya stagflasi semakin dekat.

“Kekhawatiran stagflasi di AS juga mendukung respons pelaku pasar untuk melakukan risk off, disamping tidak ada surprise apa yang dilakukan oleh the Fed di FOMC yang lalu,” paparnya.

Edi melihat rupiah hari ini sedikit melemah terhadap dolar AS, seperti yang dialami mata uang Asia lainnya. BI akan siap dengan segenap intervensi apabila diperlukan dalam menjaga stabilitas rupiah.

“BI tentu terus mencermati perkembangannya dan memastikan berada di pasar apabila diperlukan, dengan tetap mengedepankan mekanisme pasar,” pungkasnya. (CNBCIndonesia)