Dua Jalan Alternatif Semakin Urgen Menunggu Tol/Jalan Layang Medan – Berastagi

Berita, Karo12871 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Pemerintah Kabupaten Karo berharap Ketua DPRD Propinsi Sumatera Utara untuk mempercepat merealisasikan pembangunan jalur alternatif via (Medan–Simpang Tuntungan -Kutalimbaru-Sembaikan-Lau Gedang-Berastagi.)

Setelah disurvei selama dua hari oleh Bappeda Kabupaten Karo, tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan dan Dinas Bina Marga Pemprovsu merupakan jalur sejajar dengan jalan eksisting Medan-Berastagi.

Menunggu realisasi tol/jalan layang Medan – Berastagi, Pemkab Karo terus berupaya mempercepat jalan alternatif untuk mengurai kemacetan dan kepadatan jalur utama Medan-Berastagi. Diyakini, jalan alternatif ini merupakan salah satu solusi progresif yang dianggap paling potensial.

Demikian diungkapkan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, ketika bincang-bincang pagi menjawab pertanyaan Karo Satu Klik, terkait progres pengusulan dua jalur alternatif Medan – Berastagi, Minggu (30/08/2020) di Kabanjahe.

Ketua DPRD SU Baskami Ginting dan Bupati Karo Terkelin Brahmana. (Karosatuklik.com/Robert Tarigan)

Menurut Terkelin Brahmana, Pemkab Karo telah melakukan cek faktual ke lokasi jalur alternatif, diperoleh informasi Dinas Bina Marga Provsu juga telah menyusun dokumen feasibility study (fs).

Menyinggung akses jalan atau route jalur dimaksud, Bupati menjelaskan, dari Simpang Tuntungan, Medan hingga Sibolangit sudah bisa dilintasi dan keluar di daerah Perkemahan Pramuka.

Namun kendala lain, sambung Terkelin Brahmana, jalur itu belum tersambung ke Kabupaten Karo sepanjang kurang lebih 6-7 km karena masuk kawasan hutan lindung, ungkapnya.

Jalur itu memiliki problem yang sama dengan jalur alternatif memperpendek jarak tempuh dari seputaran Kabupaten Karo ke Bandara Kuala Namu Internasional Airpot (KNIA) Deliserdang.

Yakni via Desa Serdang Kecamatan Barusjahe (Karo)–Desa Rumah Liang Kecamatan STM Hulu (Deliserdang). Dari kedua arah, baik dari seputaran Karo maupun Deliserdang sudah terbuka. “Namun kendalanya, lagi-lagi hutan lindung sepanjang kurang lebih 1,5 km,” kata Bupati Karo.

Belakangan Pemprovsu akan merealisasikannya. Karena, jalan alternatif itu demi kepentingan rakyat Sumatera Utara, bukan hanya untuk Kabupaten Karo saja, sebutnya.

Menilisik situasi dilapangan, kata Terkelin Brahmana, bahwa jalur baru yang kita gagas tersebut, merupakan bukan kewenangan Pemkab Karo, namun butuh peran beberapa kepala daerah di jalur yang dilalui dibawah kewenangannya, tentu untuk mengkordinasikan lintas sektoral, lintas wilayah, kita butuh kerjasama sinergis dari pihak berkompeten dari wilayah propinsi Sumatera Utara.

Kedua jalan alternatif yang semakin urgen itu, menunggu belum terealisasinya tol Medan-Berastagi juga mendapat dukungan dari Ketua DPRD Sumatera Utara.

Kita tahu, sosok bapak Baskami Ginting sebelum menjadi Ketua DPRD SU, beliau juga getol dan progresif menggolkan jalur alternatif Kabupaten Karo-Langkat. Komisi D DPRD Provsu, banyak berperan mendukung gagasan Pemkab Karo membuka jalur Karo-Langkat kala itu. Hal itu akan menjadi catatan sejarah.

“Hasilnya, dapat kita lihat sekarang, masyarakat dapat menikmati dan jalur ini dikenal sebagai daerah lintas wisata ke dua daerah, jalur ini juga dulunya, dikenal sebagai jalur “perlanja sira” kata Bupati.

Walaupun belum signifikan mengurai kepadatan dan kemacetan jalur utama Medan-Berastagi, setidaknya jalur strategis itu telah membuka simpul-simpul ekonomi baru di kedua daerah bertetangga, imbuh Bupati.

Ketika disinggung respon Gubsu Edy Rahmayadi, dia mengaku pak Gubdu juga mendukung. “Nah, saya akan dukung sepanjang untuk kepentingan masyarakat,” jelas Bupati menirukan jawaban Gubsu.

Mungkin tahun 2021, sudah dimulai pengerjaannya, setelah sebelumnya atau tahun ini sudah feasibilty studi, tutupnya. (R1).