Duduk Terlalu Lama, 7 Kali Lebih Berisiko Bagi Bahaya Kesehatan

Kesehatan1272 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com — Kebiasaan duduk terlalu lama atau kurang aktivitas fisik menimbulkan sejumlah bahaya kesehatan. Salah satu di antaranya yakni risiko terkena stroke.

Sebuah studi yang dilakukan American Heart Association menemukan, orang yang duduk delapan jam atau lebih setiap hari tanpa aktif secara fisik, tujuh kali lebih berisiko terkena stroke daripada orang yang menghabiskan kurang dari empat jam duduk dan setidaknya 10 menit berolahraga setiap hari.

Raed Joudi, penulis utama penelitian ini yang juga seorang sarjana klinis di McMaster University di Ontario, Kanada mengatakan, saat seseorang duduk terlalu lama maka glukosa, metabolisme dan aliran darah akan terganggu. Hal ini menyebabkan peradangan dalam tubuh meningkat.

Perubahan ini, dari waktu ke waktu, mungkin memiliki efek buruk pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke,” kata Joudi, sebagaimana dilansir CNN.

Penelitian ini telah melihat informasi kesehatan sekitar 143.000 orang dewasa yang berasal dari Survei Kesehatan Masyarakat Kanada. Para ilmuwan mengikuti peserta yang berusia 40 tahun ke atas tanpa riwayat stroke sebelumnya, selama rata-rata 9,4 tahun.

Dari 2.965 peserta yang mengalami stroke selama masa studi, 90 persen mengalami stroke iskemik.

Stroke ini merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak tersumbat.

“Jika stroke tidak diobati dengan cepat, sel-sel otak di daerah itu mungkin mulai mati karena kekurangan oksigen,” kata dia.

Tanda-tanda terserang stroke

Stroke tak hanya terjadi saat anda mengalami kelumpuhan mendadak. Ada beberapa tanda awal yang bisa anda deteksi saat penyakit ini mulai menyerang.

Profesor Kedokteran Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, Kerry Stewart menyebut, gejala umum yang paling mungkin terlihat adalah bagian lengan, kaki dan wajah yang mulai terasa lemah.

Gejala lain juga muncul saat anda berbicara. Misal terdengar cadel hingga kesulitan melihat atau bahkan mendengar.

Jika anda tiba-tiba mengalami sakit kepala parah yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan lain yang Anda miliki, itu juga bisa menjadi gejala stroke,” kata dia.

Tak hanya itu, menurut CDC, saat anda mulai merasa kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan juga bisa menjadi tanda awal anda terkena stroke.

Mengurangi kemungkinan terkena stroke
Salah satu cara paling mudah yang bisa anda lakukan jika harus duduk seharian namun tak ingin beresiko terkena stroke adalah dengan melakukan aktivitas fisik di sela-sela waktu duduk anda.

Anda bisa memulainya dengan berdiri sesekali, naik turun tangga saat berada di kantor alih-alih memilih lift. Apalagi dalam penelitiannya, American Heart Association juga menyebut orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas fisik dengan intensitas sedang.

“Aktivitas dianggap intensitas sedang ketika Anda berolahraga cukup untuk meningkatkan detak jantung dan mengeluarkan keringat, seperti jalan cepat atau bersepeda,” kata Joudi.

Tak hanya itu, stroke juga bisa diminimalisir jika anda menjauhi beberapa faktor penyebab resiko terkena stroke lainnya seperti mengkonsumsi alkohol dan makanan tidak sehat lainnya.

“Meningkatkan aktivitas fisik hanyalah salah satu komponen penting dari pengurangan risiko stroke, harus diikuti dengan diet bergizi, berhenti merokok, dan memeriksa serta mengobati kondisi seperti tekanan darah tinggi dan diabetes,” katanya. (R1/cnnindonesia.com)