Eks Mendag Balas Anies soal IKN: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan

Nasional13158 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berjanji mengkaji ulang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Eks Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai tepat membangun IKN.

“Pak Jokowi adalah ahli menyelesaikan masalah yang akan datang dengan solusi masa depan,” ujar Lutfi dalam keterangannya, Jumat (1/12/2023).

Lutfi menyebut pada tahun 2045, populasi DKI Jakarta dan Kota Bandung akan meledak. Ia memprediksi jumlah penduduk mencapai 75 juta jiwa.

“Bisakah dibayangkan, polusinya pada tahun 2045 seberapa parah? Sampahnya seperti apa? Bagaimana mengurus Listriknya? Jadi nanti orang baru bisa mikir solusi untuk memindahkan ibukota baru dipikirkan nanti, akan menjadi sebuah problema yang tidak bisa diselesaikan pada masa itu,” tutur Lutfi.

Diketahui, Anies mengusulkan membagi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp 470 triliun pada 14 kota di Indonesia masing-masing Rp 33 triliun. Lutfi menanggapi pernyataan Anies itu.

“Jangan menyelesaikan persoalan masa yang akan datang, dengan solusi masa lalu. Jadi saat ini kita mesti jelas. Nah, Pak Jokowi adalah ahli menyelesaikan masa yang akan datang dengan solusi masa depan,” tekan Lutfi.

Lutfi kemudian menyinggung Moda Raya Terpadu (MRT). MRT tercetus sebagai proyek menekan kemacetan di Jakarta.

“MRT juga begitu, sempat ditolak oleh politisi – politisi, karena dianggapnya subsidinya terlalu tinggi. Tetapi Pak Jokowi pada saat itu juga melaksanakan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa manfaat daripada MRT ini sangat tinggi. Dan lihat, begitu MRT yang pertama selesai, MRT yang kedua langsung dibangun. Karena rakyat merasakan bahwa manfaatnya itu sangat tinggi buat masyarakat Jakarta,” ujar Lutfi.

Lutfi menyebut Indonesia membutuhkan sosok seperti Jokowi. “Memang kadang – kadang, Pak Jokowi berpikir out of the box. Untuk itu saya berterimakasih kepada Pak Jokowi,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Anies berjanji kaji ulang itu akan dilakukan jika memenangkan Pilpres 2024. Ia juga menyinggung soal ketimpangan.

“Kalau kata undang-undang, hari ini ibu kotanya masih Jakarta, dan menurut undang-undang, nantinya akan pindah ke Nusantara. Betul nggak? Nanti saya lihat, kalau saya terpilih, kita akan kaji ulang itu semua, kaji ulang,” kata Anies Baswedan dalam acara diskusi bertajuk ‘Desak Anies episode 3’ di Kafe 150, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).

Anies menyebut anggaran untuk kebijakan fiskal pemindahan ibu kota terbatas. Menurutnya, anggaran itu jauh lebih tepat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, seperti penanganan stunting dan jaminan kesehatan.

“Jadi gini, Indonesia ini sedang menuju perubahan untuk pertumbuhan bagi pembangunan dan lain-lain, anggaran yang kita miliki itu terbatas, ruang fiskal untuk bangunan itu terbatas, lebih baik ruang fiskal itu dipakai untuk urusan-urusan yang urgen.”

“Kita masih punya banyak anak-anak yang stunting, kita masih punya banyak orang tua yang belum mendapatkan jaminan kesehatan. Itu jauh lebih penting menggunakan anggaran kita daripada saat ingin membangun bangunan untuk ibu kota baru, masih bisa memanfaatkan Jakarta sambil pembangunan yang urgen itu dikerjakan,” ujarnya.

Dia mengatakan pembangunan sebuah lokasi baru membutuhkan dana sekitar Rp 460 triliun. Dia mengatakan anggaran itu dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan polisi hingga tentara.

“Kalau itu dipakai untuk membangun puskesmas, maka kelurahan-kelurahan se-Indonesia yang belum ada bisa dibangun puskesmas. Kalau itu dipakai untuk memperbaiki kesejahteraan polisi, tentara, serdadu yang mereka kurang, mereka akan mendapat manfaat jauh lebih besar,” ujarnya.

Anies menyinggung ketimpangan yang masih terjadi di wilayah Indonesia. Dia menyebut pembangunan di Indonesia belum merata.

“Nah, yang timpang itu bukan satu lokasi, yang timpang itu di Nusa Tenggara ada, di Kalimantan, di Sulawesi. Karena itu, kita perlu melakukan pemerataan pembangunan. Tapi, kalau ketimpangan itu kita putuskan dengan membangun satu tempat, maka tempat-tempat yang timpang lain dapat apa? Nggak dapat apa apa. Yang dapat di mana? Ya cuma satu tempat itu aja,” kata Anies. (Dtc)

Baca Juga:

  1. Logo Ibu Kota Nusantara Resmi Diperkenalkan Presiden Jokowi, Ketahui Filosofinya
  2. Menunggu Malam Tiba di IKN Nusantara, Presiden RI dan Menteri Tampak Duduk Santai di Kursi Lipat Outdoor
  3. IKN Kantongi Investasi Rp 35 Triliun, 6 Perusahaan Nasional Kolaborasi dengan Asing