Geliat Ekonomi di Pasar Induk Lau Cih Medan

Berita, Bisnis7622 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Pasar Induk Medan biasa disebut Pasar Induk Lau Cih Medan. Dinamai demikian mungkin karena lokasinya berada di Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

Dibangun di atas lahan seluas 12 hektar dan bisa menampung sekitar 4.000 pedagang. Menyediakan 820 unit grosir, 320 unit sub grosir dan 60-an unit stand wisata buah.

Pasar yang pembangunan awalnya dirancang sebagai pasar terbesar sayur mayur dan buah di Sumatera Utara, sekarang sudah berusia lima (5) tahun sejak diresmikan Walikota Medan Drs H. T. Dzulmi Eldin, 9 Juni 2015.

Diyakini, kehadiran pasar induk Medan, menjadi kabar gembira bagi petani dataran tinggi Kabupaten Karo. Peluang besar mendongkrak hasil-hasil produksi pertanian karena akses yang semakin mudah dan cepat, dengan catatan tidak ada kemacetan atau longsor di Jalan Medan – Berastagi.

Untuk mempersingkat jarak tempuh, sudah tersedia akses ke Pasar Induk Lau Cih dari Perempatan Jalan Letjen Jamin Ginting maupun dari Simpang Selayang. Saat ini di sekitar lokasi direncanakan pembangunan depo kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) dan terminal bus trayek Medan–Kabanjahe.

Pantauan kontributor karosatuklik.com, Selasa (22/09/2020) Pukul 22.30 WIB, melaporkan, keramaian dan kegembiraan terpancar dari wajah para pedagang dan pembeli bertransaksi sayur mayur maupun buah yang baru datang dari Kabupaten Karo.

Pasar yang mulai ramai diatas Pukul 22.00 WIB setiap hari itu, denyut perekonomian sangat terasa bergeliat. Kehadiran Pasar Induk Lau Medan yang terus dibenahi Pemko Medan itu, sangat menguntungkan petani mendistribusikan hasil-hasil pertaniannya.

Apalagi jika mengamati suasana ceria yang terpancar di kalangan pedagang di pasar tersebut, ini menggambarkan betapa antusiasnya mereka menghadapi calon pembeli dan pelanggan mereka setiap malamnya hingga subuh.

Bagi petani dan pedagang, utamanya dari Kabupaten Karo, pasar induk Lau Cih merupakan idaman dan tumpuan mereka dalam menopang pemasaran hasil produksi petani ke kota Medan sebagai daerah tetangga. Kedepan, Pasar Induk perlu ditingkatkan menjadi konsep wisata belanja. (R1)

Berita Terkait: