Genjot Ekonomi Digital, Menkominfo Budi Fokus Bangun Jaringan Internet

Nasional379 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Saat ini, seluruh aspek kehidupan terintegrasi dengan internet. Termasuk kegiatan ekonomi. Sudah saatnya Indonesia membangun jaringan internet hingga pelosok negeri.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, perkembangan teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Perkembangan teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara sebanyak 5,4 persen hingga 6,2 persen,” kata Menkominfo Budi dalam acara DTICX 2023, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Seiring menuju Indonesia Sukses 2045, kata Menkominfo Budi, kontribusi ekonomi digital akan sangat berpengaruh terhadap PDB (produk Domestik bruto) Indonesia pada 2045. “Ekonomi digital diperkirakan dapat berkontribusi 20,7 persen terhadap PDB Indonesia pada 2045,” kata Menkominfo Budi.

Meski demikian, kata Ketum Projo ini, rencana pengembanan teknologi digital di Indonesia, masih menemui tembok tebal. Namun semuanya akan dicarikan solusi demi menumbuhkan perekonomian nasional. Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

“Masih terjadi kesenjangan digital, disrupsi teknologi, isu data dan keamanan siber, kedaulatan digital, dan isu sosial kultural,” kata Menkominfo Budi.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, kata dia, Kementerian Kominfo merencanakan agenda transformasi digital. Perannya memperhatikan berbagai isu dan tantangan yang ada, pembangunan infrastruktur digital yang berkualitas dan merata, penciptaan pemerintahan digital yang terintegrasi dam terpercaya, hilirisasi ekonomi digital, dan pengembangan masyarakat digital yang handal.

“Selain peran dari Kominfo, masyarakat juga diharapkan dapat berperan dan ikut serta dalam berbagai upaya peningkatan yang dilakukan guna memajukan kehidupan bangsa dan negara,” pungkas Menkominfo Budi.

Kementerian Kominfo Temukan 117 Konten Hoaks pada Juni 2023

Tim Pengais Konten Negatif (AIS) Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengidentifikasi sebanyak 117 konten hoaks pada Juni 2023 yang tersebar di dunia maya.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (20/7/2023), Kementerian Kominfo menyebutkan bahwa angka tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 141 konten hoaks. Apabila dijumlahkan secara menyeluruh, sebanyak 11.759 konten hoaks telah diidentifkasi Tim AIS Ditjen Aptika sejak Agustus 2018 hingga Juni 2023.

“Dari total 11.759 konten hoaks yang diidentifikasi, diverifikasi, dan divalidasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, hoaks kategori kesehatan paling banyak ditemukan mencapai 2.293 item konten,” ungkap Kominfo.

Selanjutnya, konten hoaks terbanyak diikuti oleh kategori pemerintahan dengan 2.131 konten hoaks, kategori penipuan sebanyak 1.984 konten hoaks, serta kategori politik sejumlah 1.392 konten hoaks.

Tim AIS Kominfo menyebutkan bahwa jumlah total konten hoaks, disinformasi, dan misinformasi pada periode Januari hingga Juni 2023 cenderung meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. Peningkatan yang tercatat sebanyak 29 konten.

Hoaks yang berkaitan dengan pemerintahan berupa informasi mengenai kesehatan yang menyesatkan dan pencatutan nama pejabat publik untuk penipuan mendominasi. Sementara itu, hoaks terkait pandemi COVID-19 juga masih ditemukan pada kategori kesehatan.

Kominfo terus berupaya melakukan pemantauan ruang digital salah satunya termasuk pemantauan konten hoaks yang diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS. Tim yang berjumlah 100 personel ini bekerja dengan dukungan mesin AIS yang beroperasi selama 24 jam dan 7 hari seminggu tanpa henti.

Kominfo pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyampaikan aduan apabila menerima informasi elektronik yang diragukan kebenarannya. Aduan dapat disampaikan melalui surat elektronik aduankonten@kominfo.go.id, akun Twitter @aduankonten, atau aplikasi pesan instan WhatsApp di nomor 081-1922-4545. (Inilah.com)