Harga Jual Rendah, Petani Kubis dan Wortel di Karo Alami Kerugian Besar

Berita, Bisnis4473 x Dibaca

Kabanjahe, Karosatuklik.com – Dampak bencana erupsi vulkanik Sinabung, petani mengalami kerugian besar karena tidak dapat memproduksi secara maksimal. Hasil panen menurun, diperparah lagi harga jual yang anjlok, otomatis mempengaruhi juga daya beli masyarakat yang menurun tajam.

Kita sudah berupaya dengan berbagai cara agar tanaman kol bulat/kubis dan wortel bisa tumbuh dengan baik. Kadang kami petani, tidak menghiraukan masalah erupsi abu Sinabung, katanya kepada Karosatuklik.com, Rabu petang (02/09/2020).
Artinya, walau terpapar debu vulkanik, dengan berbagai cara dan upaya, tanaman dipulihkan, baik dengan blower maupun penyiraman, tapi parahnya lagi harga jualnyapun anjlok. “Ini (harga jual tidak ada) yang membuat kami semakin stres,” tutur salah seorang petani Andika Peranginangin (51) sembari mengaku dengan harga jual dibawah Rp1000 per Kg ditingkat petani modal saja tidak pulang.
Lain lagi yang dialami petani yang jauh dari lingkar Gunung Sinabung. Anto (49) petani desa Salit Kecamatan Tigapanah juga mengalami hal yang sama, walau tidak terkena dampak bencana vulkanik, namun karena harga jual murah, dia juga mengalami kerugian yang tidak sedikit. Dia menanam wortel di lahan seluas setengah hektar dan kubis juga seluas setengah hektar.
Disebutkan, harga jual ditingkat petani ke dua tanaman primadona itu hanya dihargai kisaran Rp1000 – Rp1500, itupun kadang cepat berfluktuatif,  petani akan mengalami kerugian, katanya.
“Ini merupakan panen kedua di masa pandemi yang membuat petani mengalami kerugian besar karena harga kubis dan wortel belum juga stabil dalam beberapa bulan terakhir ini,” sebutnya. (R1)