IDI: RS Mulai Seleksi Pasien Covid Imbas Lonjakan BOR

Kesehatan1217 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut di beberapa Rumah Sakit (RS) mulai terjadi kondisi triase pasien alias proses penentuan atau seleksi pasien terpapar virus corona (Covid-19) yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Anggota Satgas Covid-19 IDI Erlina Burhan menyebut kondisi itu terjadi seiring dengan mulai penuhnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di berbagai RS di Tanah Air belakangan ini.

Ia menyebut beberapa kali mendapatkan cerita dari teman sejawat yang menyebutkan antrean pasien Covid-19 dengan gejala berat sudah mengular di sejumah IGD RS, sementara ketersediaan alat bantu pernapasan terbatas.

Misalnya ada 9 tabung oksigen, pasien ada 20 orang, kan itu ada dilematis bagi dokter untuk memutuskan akan diberi oksigen. Dan itu sungguh situasi tidak menyenangkan bagi nakes, dokter apalagi keluarga pasien. Dan kondisi itu sudah terjadi pada beberapa RS,” kata Erlina dalam acara daring, Jumat (18/6/2021).

Erlina tak menampik bila kondisi BOR RS isolasi Covid-19 saat ini mengalami lonjakan yang signifikan, apalagi BOR Intensive Care Unit (ICU) yang menipis dan bahkan penuh. Sementara jumlah pasien yang dirawat tentunya menunjukkan gejala Covid-19 sedang hingga berat.

Kondisi ini menurutnya terjadi dari berbagai faktor, mulai dari mobilitas warga yang tidak terkontrol, kepatuhan protokol kesehatan masyarakat yang menurun, hingga munculnya varian mutasi virus SARS-CoV-2.

“Peningkatan kasus sangat cepat naiknya. Kalau dulu naiknya bertahap, tapi sekarang okupansi 20-30 persen di Mei, sekarang tiba-tiba 80 persen. Ini menunjukkan pasien luar biasa, karena kalau banyak dirawat tentu banyak yang berat,” kata dia.

Dalam beberapa pekan, kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengalami lonjakan. Penambahan jumlah kasus konfirmasi positif virus corona harian di Indonesia tembus 12.624 kasus pada Kamis (17/6) kemarin. Angka itu merupakan jumlah kasus harian tertinggi sejak 15 Januari 2021.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pun mengungkapkan kenaikan kasus virus corona pascalebaran tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu.

Bila pada tahun 2020 di pekan keempat pasca Idulfitri kasus naik 93,11 persen, maka pada tahun ini naik 112,22 persen. (cnnindonesia.com)