Jalan Menuju Desa Terpencil Itu Butuh Sentuhan Pembangunan

Karo4550 x Dibaca

Juhar, Karosatuklik.com – Jalan berkelok-kelok tajam, sempit dan ekstrem. Jangan tanya warga desa bagaimana merasakan melintas diatas lapen, atau hotmix.

Angkutan resmi warga desa bila keluar dari desa mereka hanya jenis hartop, tentunya selain sepeda motor yang bisa meliuk liuk di atas tanah yang liar dengan tanjakan dan turunan.

Masyarakat Desa Namo Suro Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, sangat membutuhkan alokasi APBD untuk mempercepat ketertinggalan pembangunan di desa mereka.

Pasalnya dengan mengandalkan ADD saja, tidak cukup untuk membangun jalan, belum lagi perbaikan jembatan.

Perbaikan jembatan Sungai Lau Jandi, sebagai akses sarana penghubung satu-satunya dari desa mereka, sudah optimal diupayakan melalui anggaran dana desa. Akibat keterbatasan ini warga desa Namusuro, sangat mengharapkan perhatian pemerintah untuk peningkatan jalan desa.

“Tidak sekaligus-pun, atau 1-2 kilometer saja setiap tahun kami sudah bersyukur,” ungkap salah seorang warga Sopan Sebayang kepada karosatuklik.com, Senin petang (1/2/2021) di Desa Namosuro.

“Pada saat ini kami sudah membangun jalan rabat beton sepanjang 163,5 meter, sumber dari dana desa (DD) dengan sumber pengelolaan swakelola, pelaksanan pengerjaannya cukup menyita waktu, dikarenakan transportasi pengangkut material hanya bisa dilalui oleh jeep hartop. Demikian juga perbaikan tiga buah jembatan, “ tuturnya.

Pembangunan rabat beton sepanjang 163,5 meter kami buat di jalan atau tekungan yang medannya agak ekstrim untuk memudahkan hartop melintas, ujarnya.

Pantauan tim liputan karosatuklik.com, jalan menuju desa yang berbatasan dengan Kabupaten Dairi itu, memiliki kekayaan alam dan view yang indah.

Namun sayangnya, infrastruktur jalan desa mereka jauh tertinggal, dari tahun ke tahun tidak ada peningkatan berarti, selain perbaikan di sana sini menggunakan anggaran dana desa. (R1)