Jelang Natal-Tahun Baru 2023, Indonesia Terapkan PPKM Level 1

Nasional623 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito memastikan menjelang libur perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023 mendatang, seluruh wilayah Indonesia tetap menjalankan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.

“Secara keseluruhan di seluruh Indonesia terapkan PPKM level 1,” kata Wiku dalam dialog bertajuk “Kesiapan Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Nataru” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin (19/12/2022).

Aturan PPKM diterapkan sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 50 Tahun 2022 untuk Jawa dan Bali dan juga Inmendagri Nomor 51 Tahun 2022 untuk luar pulau Jawa dan Bali. Di mana, pemberlakuan PPKM level 1 berlaku dari 6 Desember 2022 hingga 9 Januari 2023.

Sementara untuk positivity rate Covid-19 di Tanah Air saat ini mengalami penurunan bahkan di bawah 10%.

“Positivity rate-nya juga sudah di bawah 10%,” klaim Prof Wiku.

Dikatakan, jika perkembangan Covid-19 sempat mengalami peningkatkan pada bulan November lalu. Namun, kini berhasil turun bahkan di angka kurang dari 1.000 an kasus per hari yang tercatat pada 18 Desember 2022.

“Jadi kalau kita lihat perkembangan Covid sekarang memang beberapa waktu yang lalu sekitar bulan November awal sampai pertengahan terjadi peningkatan, bahkan satu hari bisa di atas 8.000, tetapi setelah itu menurun. Dan bahkan terakhir kemarin tanggal 18 kasusnya memang rendah 860,” urai Wiku.

Ia menambahkan, kondisi Covid-19 saat ini relatif membaik. Meski begitu, kondisi ini perlu tetap dijaga sehingga tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 ketika libur Nataru.

“Jadi, kondisinya sebenarnya relatif membaik dan kondisi ini tentunya harus dijaga terus,” ujarnya.

“Mari kita jaga ini adalah libur Nataru yang ketiga setelah pandemi. Jadi pastikan Nataru yang pertama kita belajar banyak dan kasus yang naik, Nataru kedua sedikit berkurang, sekarang Nataru yang ketiga ini Seharusnya dengan modal awal dari Nataru saja kasus yang sudah rendah mari jangan kita berat. Kalau kita berhasil ini, berarti memang bangsa kita hebat,” tutup prof Wiku. (R1/BeritaSatu)