Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese bukan orang baru bagi dirinya. Jokowi pernah bertemu dengan Albanese pada 2020 silam.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Istana Bogor seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/6/2022).
Jokowi senang Indonesia menjadi negara tujuan pertama kunjungan bilateral Albanese usai terpilih menjadi PM Australia
“Perdana Menteri Albanese bukan orang baru bagi saya. Kita pernah bertemu di tahun 2020 dan Indonesia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi pada saat beliau terpilih sebagai ketua oposisi di tahun 2019,” ujar Jokowi.
Jokowi dan Albanese bersama sejumlah delegasi dari kedua negara melakukan pertemuan bilateral untuk membahas sejumlah isu. Perihal isu bilateral, Jokowi dan Albanese lebih fokus berbicara mengenai kerja sama di bidang ekonomi.
Selain itu, Jokowi dan Albanese juga bertukar pikiran mengenai sejumlah isu kawasan dan isu global. Salah satu yang dibahas kedua pemimpin itu adalah perang di Ukraina.
“Isu kawasan dan dunia, kita, antara lain, melakukan tukar pikiran mengenai perang di Ukraina, kerja sama Indo-Pasifik dan penguatan kemitraan pembangunan di Pasifik. Secara umum saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia bahwa hubungan baik kedua negara dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran kawasan. Untuk itu prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten,” ujar Jokowi.
Jokowi mendorong budaya damai terus diperkuat. Selain itu, Jokowi dan Albanese juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di Pasifik.
Strategic competition di kawasan perlu dikelola dengan baik untuk menghindari terjadinya konflik terbuka. Budaya damai dan strategic trust perlu terus diperkuat. Kita juga sepakat untuk memperkuat kemitraan di pasifik terutama di biadang iklim perikanan dan pertanian. Terakhir, saya berharap PM Albanese dapat hadir dalam KTT G20 di bulan November di Bali,” ujar Jokowi. (Dtc)