KADIN Kunjungi Gudang Produk Indonesia Milik Diaspora di Belanda

Nasional588 x Dibaca

Den Haag, Karosatuklik.com – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mengunjungi gudang produk-produk Indonesia milik diaspora di Belanda, Nessi Food, guna mencari mitra potensial untuk Indonesia Trading House.

“Pemiliknya Pak Takim sudah impor barang-barang dari Indonesia jadi berpotensi untuk menjadi partner KADIN dalam Indonesia Trading House,” kata Ketua Komite Bilateral KADIN untuk Belanda Irwan Habsjah usai melakukan business visit di Den Haag, Belanda, Sabtu (28/5/2022).

Pada kunjungan tersebut, delegasi KADIN menanyakan potensi pengembangan produk-produk Indonesia di Belanda dan tantangan yang dihadapi Takim Santoso selama menjalankan usaha yang telah dimulainya sejak 2007 tersebut.

Takim menuturkan bahwa sejumlah produk asli Indonesia tidak diimpor langsung dari Indonesia namun dari negara lain seperti Malaysia dan Thailand karena terkendala masalah perizinan.

Ia juga berkeinginan untuk mengimpor terasi ke Belanda, namun masih terhalang masalah sertifikasi.

KADIN Kunjungi Gudang Produk Indonesia Milik Diaspora di Belanda

Menanggapi hal tersebut Irwan mengakui bahwa produk-produk Indonesia yang ditemukan di Belanda banyak yang telah dikemas ulang oleh negara lain akibat adanya ASEAN Free Tread Agreements yang memungkinkan negara-negara ASEAN mengimpor barang tanpa dikenakan biaya.

Jika nantinya usaha milik Takim menjadi mitra dari indonesia Trading House (ITH) Belanda, KADIN akan memfasilitasi kendala yang dihadapi oleh warehouse yang juga menyediakan barang-barang frozen asal Indonesia tersebut.

“Kita usahakan untuk mengatasi masalah tersebut, KADIN nanti akan menjadi agregator. Tapi karena ITH ini bersifat komersial tentu ada profit sharing juga untuk KADIN,” jelas Irwan.

Terkait kerjasama ITH, Takim mengatakan bahwa ia bersedia menjadi mitra KADIN. Menurutnya, market di Belanda sangat terbuka dengan barang-barang baru.

“Semakin banyak yang bisa dijual makin bagus. Market disini welcome dengan barang baru, jadi ya apa saja bisa dijual,” ucap Takim.

ITH merupakan platform website dan gudang terpusat di negara-negara mitra yang diiniasiasi KADIN agar bisa digunakan oleh pelaku bisnis Indonesia dan negara mitra termasuk UMKM untuk mengakses pasar global dan mengekspor produk.

Pada tahun ini, KADIN menargetkan ITH aktif di 5 negara yakni Swiss, Australia, Amerika, Filipina dan Singapura.

Selain itu, ke depan ITH akan menggandeng Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan diaspora untuk mengembangkan pasar dan mempromosikan perdagangan sektor UMKM. (R1/Ant)