Kasus Covid-19 Naik Tajam, Satgas Nasional “Bunyikan Alarm” Tanda Peringatan

Berita, Kesehatan, Nasional863 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Nasional “membunyikan alarm” peringatan penyebaran pandemi.

Hal itu sebagai tanda peringatan di Indonesia seiring jumlah penambahan kasus harian yang tinggi, khususnya dalam sepekan terakhir.

Dari perkembangan data terkini, tambahan jumlah kasus baru pada Sabtu (28/11/2020) mencapai 5.418 pasien. Melanjutkan tren tambahan kasus harian di angka 5.000-an per hari dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan tambahan kasus baru tersebut, total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 527.999 kasus sampai dengan Sabtu (28/11/2020).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 441.983 di antaranya mengalami kesembuhan dan 16.646 lainnya meninggal dunia.

Jumlah kasus aktif di Indonesia per 28 November 2020 berada di angka 69.370 kasus atau 13,13 persen.

Kendati masih lebih rendah dibandingkan dengan persentase jumlah kasus aktif secara global, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Sebagai contoh, pada 26 November 2020, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di 12,9 persen.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa penambahan kasus positif harian sudah lebih dari 5.000 kasus selama tiga hari berturut-turut. Bahkan dalam seminggu terakhir, penambahan kasus positif harian tidak pernah di bawah 4.000 kasus.

“Ini harus menjadi alarm (peringatan) bagi kita semua. Kasus positif dapat terus bertambah apabila tidak ada langkah serius dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam mencegah penularan,” tegas Wiku sebagaimana dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19 pada Sabtu (28/11/2020).

Penambahan kasus positif yang sangat tinggi ini, menurut Wiku, karena masih adanya penularan yang terjadi di masyarakat.

Oleh karena itu, dia meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Dia menyebut, penerapan protokol ini harus dilakukan dalam setiap aktivitas dan keseharian di tengah-tengah masyarakat. “Protokol 3M juga harus dilakukan sebagai satu kesatuan, bukan dipisah-pisah,” ucapnya.

Jangan sampai lengah sehingga masyarakat dapat tertular Covid-19. :Ingat, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dapat melindungi diri kita, dan orang-orang terdekat dari penularan Covid-19, kata Wiku.

Kepada Satgas Covid-19 di daerah, Wiku mengingatkan untuk jangan ragu menindak masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku tanpa pandang bulu. (R1)