Jakarta, Karosatuklik.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan mulai menyalurkan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) pada Januari 2025. Kemendikdasmen saat ini sedang melakukan persiapan penyaluran untuk percepatan penerimaan dana BOSP TA 2025 yang lebih awal di satuan pendidikan.
“Penyaluran Dana BOSP TA 2025 menargetkan 98 persen satuan pendidikan di kesempatan pertama pada Januari. Penyaluran tahap satu ini akan disalurkan paling banyak 50 persen dari pagu alokasi pemerintah daerah, paling cepat di Januari,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal, Kemendikdasmen, Anang Ristanto dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2025).
Menurutnya, BOSP sebagai sumber pendanaan pendidikan memiliki kontribusi besar dalam mendukung proses transformasi pendidikan. Sekaligus berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
“Tahun 2025, Kemendikdasmen memiliki terobosan, peningkatan satuan biaya majemuk pada satuan pendidikan di daerah khusus. Hal ini untuk menekan ketimpangan biasa pendidikan antar satuan pendidikan pada wilayah yang sama,” katanya, mengungkapkan.
Terobosan ini, lanjut dia, menyasar 15.046 satuan pendidikan dan 1,1 jt peserta didik. Pemerintah pun mengalokasikan anggaran Dana BOSP TA 2025 sebesar 59,2 Triliun.
“Di mana dengan sasaran 423.080 satuan pendidikan. Alokasi ini sudah termasuk kenaikan satuan biaya pada daerah khusus,” ujarnya.
Ia mengatakan, penyaluran langsung Dana BOSP yang memasuki tahun ke-6 ini, berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini, kata dia, ntuk menghadirkan penyaluran yang lebih cepat dan tepat manfaat.
“Tahun 2024, telah mengukir sejarah dengan penyaluran dana BOSP terbaik dan tercepat. Di mana sebanyak 98 persen satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama di bulan Januari,” katanya, mengungkapkan.
Untuk itu, ia mengimbau agar Pemda mendorong satuan pendidikan melakukan perencanaan 2025 pada tahun ini (T-1). Hal ini untuk memastikan Dana BOSP salur lebih cepat dan dapat langsung digunakan.
Selain itu, lanjut dia, melakukan perceparan pengesahan perencanaan sekolah. Data Kemendikdasmen mencatat, per 23 Desember 2024, sebanyak 314.376 atau 74 persen satuan pendidikan telah melakukan perencanaan pada T-1.
Kemudian, sebanyak 240.683 atau 57 persen perencanaan satuan pendidikan telah disahkan dinas. “Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 137.000 satuan pendidikan yang melakukan perencanaan pada T-1,” ucapnya. (KBRN)
Baca Juga: