Kenal Pria dari Instagram, Siswi SMP di Medan Jadi Korban Pemerkosaan

Sumut2985 x Dibaca

Medan, Karosatuklik.com – Untuk para orang tua maupun anak remaja, berita ini menjadi pelajaran berharga tidak mudah mempercaya orang yang dikenal lewat media sosial seperti facebook, twitter, maupun instagram dan lainnya.

Dilaporkan, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Medan, (foto hanya illustrasi), berinisial NS (14) diduga menjadi korban pencabulan seorang pria yang dikenalnya melalui sosial media berinisial R.
Kuasa hukum korban, Indra Kesuma Damanik, menjelaskan, kejadian bermula pada Sabtu (28/8/2021) sore sekitar pukul 17.00 WIB, saat korban NS sedang mengerjakan tugas sekolah di salah satu rumah rekannya di Kecamatan Medan Tuntungan.

“Tak lama kemudian, NS dihubungi seorang pria yang dikenal melalui media sosial Instagram. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku tiba dan mengajak NS pergi menggunakan sepeda motor Scoopy,” ujar Indra kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).

Pelaku beralasan membawa NS jalan-jalan keliling kota. Namun di dalam perjalanan, NS menanyakan tujuan pasti, karena sudah berkeliling selama dua jam. Pelaku terus mengalihkan pembicaraan dengan mengajak NS bercanda.

“Pelaku menawarkan sebuah minuman botol tanpa merek, yang diduga sudah diberikan obat penenang. Korban yang curiga melihat isi air yang keruh tak langsung meminum. Namun pelaku terus membujuk dengan alasan nanti korban kehausan, karena sepanjang perjalanan belum ada minum,” jelas Indra.

Mendengar itu, kata Indra, NS pun langsung meminum minuman tersebut. Tak lama kemudian, NS merasa kepalanya pusing dan tubuhnya lemas.

Lalu pelaku membawa NS ke sebuah rumah yang diduga berada di Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, sekitar pukul 19.00 WIB.

“Korban yang lemas pun sempat menanyakan lokasi mereka dimana. Pelaku menjawab bahwa sedang berada di rumahnya,” katanya.

Saat itu korban melihat ada beberapa pria di dalam rumah tersebut. Saat kembali ditanya, pelaku menyebutkan kalau mereka adalah abangnya. Korban yang masih lemas dan tak berdaya tersebut diajak ke dalam kamar dan mulai kehilangan kesadaran diri.

“Habis diminumnya itu, dia (Korban) enggak sadar. Makanya dia juga bilang sempat melihat ada beberapa laki-laki di dalam rumah tersebut,” ucapnya.

Selanjutnya, sekitar tengah malam korban sempat terbangun dan melihat pelaku menindihnya disaksikan oleh pria lain yang menurut pelaku adalah abangnya.

Saat itu, pria tersebut sedang memegang ponsel yang diduga sedang merekam aksi pencabulan ini.

NS baru sadar diri keesokan harinya, Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu korban yang masih lemas mengaku dibangunkan oleh pelaku dan disuruh mandi.

“Di situ korban baru sadar dirinya menjadi korban pemerkosaan lantaran pakaian yang digunakan berantakan. Saat buang air kecil, dia merasakan ada cairan darah dan lendir yang diduga sperma pelaku yang melekat di celana dalamnya. Korban yang panik tak jadi mandi,” kata Indra.

Usai dari kamar mandi, lanjut Indra, pelaku pun membawa NS keluar rumah ke sebuah kafe untuk makan. Di situ, korban diajak makan yang diperkirakan lokasinya tak jauh dari rumah pelaku.

“Namun, korban menolak makan karena merasa tubuhnya kurang sehat,” imbuhnya.

Tak lama berselang, kata Indra, pelaku pun mengajak NS ke sebuah penginapan yang tak diketahui lokasinya.

Saat tiba di hotel, sudah ada seorang pria yang merupakan teman pelaku berada di dalam kamar hotel.

Bahkan, korban dan pelaku sempat berfoto di dalam hotel tersebut. Dalam foto tersebut pelaku berpose korban lalu mengunggahnya menjadi fitur Instagram Story. Pelaku juga menandai Instagram korban.

“Berselang beberapa menit, teman pelaku keluar dan mengunci pintu. Di situ pelaku diduga melakukan aksi bejatnya kembali di saat korban belum sepenuhnya sadar,” ujarnya.

Keesokan harinya, Senin (30/8/2021), teman pelaku yang sebelumnya ada di hotel datang kembali dan memberitahukan kalau korban sudah viral di mana-mana.

Mereka langsung keluar dari hotel berboncengan tiga ke sebuah tempat makan.

Pelaku dan temannya sempat berbicara soal kendaraan yang akan dipakai karena kendaraan milik temannya akan digunakan untuk belajar praktik.

“Tak lama kemudian, korban diajak pergi dan diturunkan ke pinggir sungai. Korban disuruh pulang naik angkot. Merasa tak mengetahui lokasi, korban memohon kepada pelaku agar diantar ke rumahnya. Namun pelaku menolak dan membentak-bentak dia. Mau dipukul juga pakai helm karena enggak mau disuruh naik angkot,” jelasnya.

Melihat korban menangis, kata Indra, pelaku menyuruh korban menghubungi temannya untuk menjemput ke lokasi yang berada di pinggir sungai.

Korban menghubungi temannya yang kebetulan kenal juga dengan pelaku. Tak lama berselang temannya laki-laki berinisial TH, sekaligus tetangga pelaku menjemput dan membawanya pergi dari pinggir sungai tersebut.

Bukannya diantar kerumahnya, TH juga menurunkan NS di Jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas untuk selanjutnya diantar oleh temannya berinisial D.

“Si TH ini mungkin takut terlibat makanya diturunkan ke rumah kawan yang lain,” kata Indra.

Akibat peristiwa tersebut, korban sempat mengalami kerugian karena ponsel miliknya diambil pelaku.

Selain itu pelaku juga mengambil perhiasan yang terpasang di telinganya.

Saat itu juga mereka pergi ke rumah pelaku yang berada di Jalan Jatian, Gang Pono, Kelurahan Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan untuk mengambil hp milik NS.

“Disitu, koban belum mengaku ke orang tuanya kalau menjadi korban kekerasan seksual. Ia baru memberitahu kepada orang tuanya saat di rumah,” kata Indra.

Orangtua korban yang keberatan, langsung mengadukan peristiwa ini ke Polrestabes Medan dengan Nomor: LP/B/1766/1X/2021/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA, tanggal 10 September 2021. (R1/Kilat.com)