Jakarta, Karosatuklik.com – Maraknya kasus kebocoran data membuat para penipu online kini lebih mudah melancarkan aksinya. Berbekal nomor telepon atau email, mereka mulai menyusun strategi untuk menjerat calon korban.
Dilansir dari The Sun, Sabtu (15/7/2023), berikut ini beberapa tip penting tentang cara mendeteksi penipuan. Tanda-tanda tersebut dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti lewat email, pesan teks, WhatsApp, atau panggilan telepon.
1. Identitas palsu
Pelaku kejahatan online sering menggunakan nama yang dikenal untuk menarik perhatian Anda. Mereka bisa berpura-pura berasal dari bank, dokter, atau pengacara. Jadi pastikan untuk memverifikasi identitas orang tersebut sebelum mengambil tindakan apapun.
2. Tekanan waktu
Salah satu taktik yang sering digunakan penjahat online adalah menciptakan suasana genting dan harus segera mengambil tindakan. Misalnya, salah satu keluarga Anda dikatakan mengalami kecelakaan dan harus segera mengirim uang agar bisa secepatnya dioperasi. Hal ini bertujuan agar Anda terburu-buru tanpa sempat berpikir secara rasional.
3. Memicu emosi
Penipu akan mencoba memanipulasi emosi Anda. Jika pesan tersebut memicu kepanikan, ketakutan, harapan, atau rasa ingin tahu yang berlebihan, kemungkinan besar itu adalah pesan penipuan.
4. Kelangkaan
Salah satu taktik yang sering kali digunakan adalah menciptakan kesan kekurangan atau kelangkaan. Selama pandemi, penipu mencoba menjual vaksin palsu dengan berpura-pura bahwa pasokan sangat terbatas. Mereka juga bisa menggunakan alasan kelangkaan tiket konser yang sudah terjual habis.
5. Relevansi dengan peristiwa saat ini
Terakhir, perhatikan apakah pesan tersebut terkait dengan peristiwa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Penipu yang licik akan memanfaatkan berita terkini untuk membuat tipu muslihat mereka terlihat lebih relevan dan meyakinkan.
Segera waspada terhadap pesan-pesan yang menunjukkan tanda-tanda di atas, dan hapus semua konten yang mencurigakan dari ponsel untuk menjaga keamanan finansial Anda. (BeritaSatu)
Berita Terkait:
