Kepala BNPB: Buktikan Kita Mampu Gelar Event Besar Dunia di Masa Pandemi Covid-19

Nasional870 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Presiden Jokowi telah meminta agar semua pihak mengantisipasi lonjakan gelombang Covid-19 menjelang Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Bali. Sebab dalam waktu dekat, Bali akan menjadi pusat perhatian dunia.

Selain akan menjadi tempat berlangsungnya KTT G20, sejumlah agenda penting juga akan dihelat di Pulau Seribu Pura ini antara lain tuan rumah ajang Bulu Tangkis internasional pada akhir November 2021. Juga tuan rumah Konvensi tentang bahaya merkuri, COP-4 Minamata Convention pada Maret 2022 dan Pertemuan G-20 pada Oktober 2022.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPP) Pusat merangkap Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan sejumlah event dunia sesuai prosedur dan protokol kesehatan sesuai standar yang telah ditetapkan WHO.

“Kita harus tunjukan Indonesia sanggup untuk melaksanakan event tersebut dengan tetap memperhatikan prosedur dan protokol kesehatan sesuai standar dari WHO,” ucap Ganip Warsito saat memberikan arahan dalam deklarasi Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan deklarasi Gojek Peduli Becana se Bali di Gianyar, Bali, Senin (26/10/2021).

Hadir pada acara tersebut Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Owner Krisna Oleh-oleh Bali Gusti Ngurah Anom, Ketua FPRB Bali Gede Sudhiarta, Perwakilan komunitas dan champion-champion dalam upaya pengurangan risiko, mitra GO-JEK Peduli Bencana serta seluruh peserta konferensi yang hadir baik secara langsung maupun di ruang virtual.

Menurut Ganip, permintaan Presiden sangat beralasan karena seperti diketahui, Pemerintah bersama-sama Pemerintah Provinsi Bali, telah memutuskan untuk membuka kembali pariwisata di Bali, sejak tanggal 14 Oktober 2021.

Keputusan ini diambil atas pertimbangan dan evaluasi penanganan Covid-19 di Bali, yang kita anggap baik dan siap untuk mulai menerima kembali, wisatawan dan menyelenggarakan event-event, baik skala nasional maupun yang berskala internasional.

“Keputusan ini tentu saja memiliki implikasi, bahwa Pemerintah Daerah bersama masyarakat dan pelaku usaha, benar-benar harus menyiapkan diri sebaik mungkin, agar pembukaan kembali kegiatan ekonomi, bisa berjalan berkelanjutan dengan didukung penerapan disiplin Protokol Kesehatan yang tinggi,” ucap Jenderal Bintang Tiga ini.

Ganip mengatakan semua pihak patut bersyukur bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia berjalan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga, yang masih berjibaku dengan kenaikan kasus, akibat serangan varian-varian baru Covid-19.

“Strategi utama pengendalian Covid-19 dari Pandemi menuju Endemi, yaitu dengan disiplin 3M yang kuat, pelaksanaan 3T yang tinggi, dan cakupan serta percepatan vaksinasi yang luas, wajib menjadi perhatian bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.

BNPB sendiri, menurut Ganip pada bulan Mei 2022 nanti akan menjadi pengampu satu perhelatan internasional di bidang penanggulangan bencana yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Bali.

Selain ancaman Covid-19, Ganip menjelaskan tantangan yang ada, tidak semata-mata terbatas pada bagaimana semua pihak bisa mengendalikan Covid-19, yang termasuk bencana non-alam.

“Kita juga mengetahui bahwa Bali juga sarat dengan potensi bencana alam yang kompleks, yang juga bisa berdampak sangat signifikan terhadap pariwisata dan kegiatan ekonomi lainnya,” sebut mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI ini. (R1/Liputan6.com)