Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Dilanjut ke Surabaya, Luhut Sebut Segera Dilakukan Studi Awal

Catatan Redaksi897 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Indonesia ingin melakukan studi awal pembangunan jalur kereta cepat jalur Bandung-Surabaya, yang akan menghubungkan pulau terpadat di negeri ini, Jawa, dari barat ke timur, ujar Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis (22 Juni).

Pernyataan ini disampaikan Luhut usai uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung, sebuah proyek andalan Belt and Road Initiative (BRI) China di Indonesia.

Akan kami laporkan ke presiden, preliminary study untuk (kereta cepat) Bandung sampai ke Surabaya.

“Tentu saja, dengan pengalaman kita sekarang, pasti akan banyak penghematan yang bisa kita lakukan,” kata Luhut.

Luhut dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menaiki kereta cepat dari Bandung ke Jakarta dalam uji coba pertama moda transportasi komuter yang digadang mampu mencapai kecepatan 350km/jam itu.

“Ini pertama kalinya, dan insya Allah, akan sampai ke Surabaya,” kata Budi.

“Luar biasa, (kecepatan kereta) 350km/jam, dan stabil. Kita bisa jalan tanpa pegangan.”

Budi juga mengatakan, kereta cepat itu mampu menembus kecepatan hingga 385km/jam.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terdiri dari 11 rangkaian kereta penumpang dan satu kereta inspeksi.

Rangkaian kereta cepat ini sepenuhnya dibuat oleh CRRC Qingdao Sifang, anak perusahaan China Railway Rolling Stock milik pemerintah China.

Satu rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki delapan gerbong penumpang yang mampu mengangkut hingga 600 orang untuk satu kali perjalanan.

Kereta ini terdiri dari gerbong kelas VIP untuk 18 penumpang, gerbong kelas-satu yang memuat 28 penumpang, gerbong kelas-dua untuk 55 penumpang, dan sebuah gerbong restorasi.

Ketika sudah beroperasi secara penuh nanti, kereta cepat ini diproyeksi mengangkut 30.000 penumpang setiap harinya.

PELUNCURAN AWAL DI BULAN AGUSTUS
Menteri Budi mengatakan bahwa seluruh rangkaian kereta cepat akan diuji coba hingga akhir Juli, agar siap pada peluncuran awal (soft launch) yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo bulan Agustus nanti.

Pada soft launch tersebut, masyarakat yang terpilih akan diundang untuk mencoba menaiki kereta cepat itu secara gratis.

Diperkirakan kereta cepat Jakarta-Bandung baru akan beroperasi penuh pada Oktober mendatang.

Proyek kereta cepat pertama di Indonesia akan menjadi moda transportasi tercepat di Asia Tenggara.

Kereta ini mampu menempuh jalur sepanjang 142 kilometer dari Jakarta ke ibukota Jawa Barat, Bandung, yang melintasi 4 stasiun dengan waktu sekitar 40 menit.

Jika menggunakan kereta biasa, perjalanan yang sama akan memakan waktu kurang lebih 3 jam.

Didanai oleh China Development Bank, proyek pembangunan jalur kereta cepat dimulai pada 2015 dan awalnya ditargetkan rampung pada 2019.

Proyek ini akhirnya diberikan ke China setelah melalui tender ketat dengan Jepang.

Pembangunan proyek kereta cepat mengalami beberapa kali penundaan karena berbagai masalah, seperti pembebasan lahan dan pembatasan mobilitas akibat pandemi COVID-19.

Ketika rangkaian kereta tiba di Indonesia pada September tahun lalu, itu adalah kali pertama kereta cepat China diekspor ke negara lain.

Saat itu, PT KCIC yang merupakan konsorsium perusahaan kereta api China dan Indonesia, menargetkan proyek akan selesai pada Juni tahun ini.

Namun per Kamis pekan ini, pekerjaan terlihat masih dilakukan, termasuk di stasiun Halim yang baru rampung 65 persen.

Proyek ini juga mengalami masalah keuangan. Pada Februari lalu, pemerintah menyepakati adanya kelebihan biaya hingga US$1,2 miliar (Rp 18 triliun). (CNA.Asia)