Kolaborasi Tiga Institusi Perang Melawan Kejahatan Extraordinary

Nasional888 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kejahatan narkotika, korupsi, dan terorisme merupakan extraordinary crime yang tak dapat dianggap remeh. Apalagi di masa new normal atau adaptasi kenormalan baru saat ini dimana terjadi banyak perubahan dalam ketidakpastian dan kompleksitas yang disebut dengan volatility, uncertainty, complexcity, ambiguity (VUCA).

Kondisi ini memaksa para aparat penegak hukum untuk dapat lebih sigap menghadapi tantangan perubahan dalam penanganan ketiga hal yang menjadi masalah besar bangsa ini.

Sinargitas pun digadang-gadang menjadi kunci dalam menghadapi kejahatan narkotika, korupsi, dan terorisme secara holistik di era VUCA.

Kolaborasi di antara lembaga penegak hukum BNN, KPK, dan BNPT dalam menghadapi tiga masalah tersebut diwujudkan dalam blended webinar bertemakan Sinergitas Pemberantasan Narkoba, Korupsi, dan Terorisme Membangun Sumber Daya Manusia Unggul di Era Vuca, pada Rabu (24/11/2021).

Blended webinar yang dilangsungkan di gedung PRG Polda Bali ini menghadirkan tiga pimpinan tinggi negara sebagai narasumber yaitu Kepala BNN, Dr. Petrus Reinhard Golose, Kepala KPK, Drs. Firli Bahuri, M.Si., dan Kepala BNPT, Dr.Boy Rafli Amar, M.H.

Ketiga jendral bintang tiga tersebut hadir bersama untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya narkotika, korupsi, dan terorisme.

“Kami bertekad bersama untuk bersinergi mengatasi tiga permasalahan nasional” ujar Kepala BNN.

Senada dengan Dr. Petrus Reinhard Golose, Kepala KPK menyebutkan bahwa kehadirannya bersama Kepala BNN dan BNPT membawa semangat untuk menjadi bagian solusi terkait tiga persoalan bangsa, narkotika, korupsi, dan terorisme.

“Tiga persoalan ini harus selesai dan semua pihak harus terlibat, tidak hanya BNN tapi juga seluruh anak bangsa,” ungkap punggawa KPK tersebut.

Sementara itu, Kepala BNPT mengatakan sinergitas ini adalah tentang bagaimana menyelamatkan negara dan bangsa dari penyakit terorisme, korupsi, dan peredaran gelap serta penyalahgunaan narkotika.

Ketiga pimpinan lembaga negara dalam pertemuan tersebut juga mengatakan ke depan akan bekerja sama terkait penguatan desa. Hal ini didasari dengan adanya persamaan program untuk membentuk desa yang kuat, seperti program desa bersih narkoba (Bersinar) milik BNN, desa bersih korupsi, dan Indonesia Satria milik BNPT dalam penguatan desa.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membangun ketahanan desa yang pada akhirnya akan membangun ketahanan nasional, sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan bangsa yang maju. (R1)