Berastagi, Karosatuklik.com – Pasca kebakaran yang melanda Pasar Tingkat Losd Jahe Jahe, kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo, pada Selasa (17/11/2010) yang menyisakan duka bagi ratusan pedagang. Pasalnya, biasanya menjelang bulan Desember, pasar ramai di datangi pembeli.
Untuk itu para pedagang berharap, Pemkab Karo melalui dinas terkait segera melakukan tindakan cepat untuk segera dapat memulihkan mata pencarian para pedagang agar dapat kembali beraktifitas tanpa adanya campur tangan pihak pihak lain yang mencari kesempatan.
Harapan pedagang agar Dinas Pasar cepat membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) sesuai kesepakatan dan berharap segala proses kegiatan mulai dari pembuatan TPS dan pembangunan kios yang terbakar, tidak di tunggangi oleh pihak manapun.
“Kami hanya percaya kepada dinas terkait yang ada di Pemkab Karo, kami tidak mau ada pihak yang mau mengambil kesempatan akibat musibah kebakaran ini,” ujar pedagang yang enggan dipublikasikan namanya, Sabtu (28/11/2020) Pukul 16.00 WIB kepada karosatuklik.com di Berastagi.
Kalau bisa jangan di lama-lamakan, apalagi dampak pandemi yang memukul semua sektor, beban kami semakin berat memenuhi kebutuhan sehari hari. Kami minta proses pembangunan TPS berjalan lancar agar kami kembali dapat melakukan aktivitas untuk memulihkan ekonomi masa pandemi Covid-19, sebutnya.
Sementaraa itu kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Karo Edison Karo Karo ketika di konfirmasi melalui telepon selulernya, mengatakan saat ini kami fokus dengan pemulihan ekonomi para pedagang yang terkena musibah kebakaran.
Uji Ketahanan Gedung
Pihaknya telah berkoordinasi dan sudah mengajukan permohonan kepada pihak Politeknik Negeri Medan dan Pihak Universitas Sumatera Utara untuk menguji keadaan gedung yang terbakar.
Apakah masih bisa digunakan dilantai bawah yang terbakar untuk berjualan sementara atau tidak, nanti kita lihat dulu hasilnya dari tim tersebut, semuanya akan kita tangani secepat mungkin tanpa ada yang mencampuri dan kami saat ini masih terus berkordinasi dengan pedagang guna mencari solusi yang terbaik.
“Kami sangat memahami kondisi mereka (pedagang), namun tentunya banyak juga tahapan harus kami jalankan, seperti uji ketahanan gedung. Kalau nantinya masih layak, tentunya masih bisa digunakan. Kalau tidak layak kita cari tempat yang cocok serta tidak mengganggu kepentingan umum diantaranya di Jalan Penghasilan, Jalan Perniagaan dan di Jalan Dagang,” ujar Edison. (R1)