Kurikulum Merdeka adalah Kerangka Kurikulum Fleksibel, Pahami Karakteristik, Prinsip, dan P5

Edukasi987 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang mengadopsi pendekatan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep dan memperkuat kompetensi yang diperlukan.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.

Salah satu komponen penting dalam Kurikulum Merdeka adalah pengembangan projek untuk memperkuat pencapaian profil pelajar Pancasila atau yang disebut sebagai P5. Projek ini didasarkan pada tema tertentu yang ditentukan oleh pemerintah.

Namun, tujuan dari projek ini bukanlah untuk mencapai target capaian pembelajaran yang spesifik, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran tertentu. Untuk memahami lebih dalam mengenai Kurikulum Merdeka, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (11/7/2023).

Karakteristik Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang dirancang untuk mendukung terwujudnya visi pendidikan Indonesia dan memulihkan proses pembelajaran, yang sempat terhambat akibat pandemi COVID-19 yang telah menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang menitikberatkan pada materi esensial serta pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran.

Pertama, terdapat fokus pada materi esensial yang memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam. Selain itu, waktu yang lebih banyak dialokasikan untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui metode belajar kelompok yang berpusat pada konteks nyata, seperti melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Selanjutnya, kurikulum ini menawarkan fleksibilitas dalam pencapaian pembelajaran per fase dan jam pelajaran. Hal ini mendorong pembelajaran yang menyenangkan dan relevan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. Kurikulum Merdeka juga memberikan dukungan bagi pendidik melalui perangkat ajar dan materi pelatihan guna mengembangkan kurikulum satuan pendidikan serta melaksanakan pembelajaran berkualitas.

Selain itu, pentingnya gotong royong ditonjolkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Kolaborasi dengan semua pihak menjadi kunci dalam mendukung keberhasilan kurikulum ini.

Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah sebuah kerangka kurikulum fleksibel yang menawarkan tiga tipe kegiatan pembelajaran yang meliputi pembelajaran intrakurikuler, pembelajaran kokurikuler (projek penguatan Profil Pelajar Pancasila), dan pembelajaran ekstrakurikuler.

Pembelajaran intrakurikuler memberikan waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan kompetensi, sambil memberikan keleluasaan bagi guru dalam memilih perangkat ajar. Pembelajaran kokurikuler berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi umum melalui pembelajaran interdisipliner. Sedangkan pembelajaran ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat dan sumber daya satuan pendidik.

Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan menerjemahkan Capaian Pembelajaran dengan menyusun kurikulum operasional dan rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan. Alokasi jam pelajaran dituliskan secara total dalam satu tahun dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.

Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka melibatkan tiga tahapan. Tahap pertama adalah asesmen diagnostik, di mana guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Tahap kedua adalah perencanaan, di mana guru menyusun proses pembelajaran berdasarkan hasil asesmen dan melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.

Sedangkan tahap terakhir adalah pembelajaran, di mana guru melakukan asesmen formatif secara berkala untuk mengukur progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode pembelajaran. Pada akhirnya, guru dapat melakukan asesmen sumatif sebagai evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.

Tujuan P5 dalam Kurikulum Merdeka

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pendidikan di Indonesia, Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang memiliki tiga tipe kegiatan pembelajaran. Pertama, pembelajaran intrakurikuler yang memberikan waktu yang cukup untuk memahami konsep dan menguatkan kompetensi peserta didik. Kedua, pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang fokus pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. Ketiga, pembelajaran ekstrakurikuler yang disesuaikan dengan minat dan sumber daya satuan pendidik.

Dalam konteks projek P5, tujuan Kurikulum Merdeka adalah mencetak lulusan di setiap jenjang pendidikan yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Projek P5 sendiri memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang mendalam kepada peserta didik, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tambahan, serta mendorong kontribusi positif peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan P5 didasarkan pada prinsip holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif. Prinsip holistik mendorong pemahaman yang menyeluruh dan koneksi yang bermakna antara berbagai komponen dalam pembelajaran P5.

Prinsip kontekstual menggunakan pengalaman nyata sebagai dasar pembelajaran. Prinsip berpusat pada peserta didik mengaktifkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif dan mandiri. Prinsip eksploratif memberikan kebebasan dalam pengembangan diri dan inkuiri.

Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dan projek P5 bertujuan untuk menciptakan lulusan yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif. (Sumber: Liputan6.com)