LPG 12 Kg Tembus Rp205 Ribu, Gas Melon Diserbu!

Nasional732 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Kebijakan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi telah berdampak pada peningkatan permintaan LPG subsidi 3 kg di kalangan masyarakat.

Pasalnya, harga LPG 12 kg di pasaran kini telah tembus mulai dari Rp 195 ribu hingga Rp 205.000 per tabung.

Suita Henymeika, salah satu penjual LPG eceran di Cibubur mengaku bahwa kenaikan harga LPG non subsidi tabung 12 kg justru telah membuat peningkatan permintaan pada LPG subsidi tabung 3 kg.

Hal ini terjadi lantaran banyak dari konsumennya yang kemudian beralih menjadi menggunakan LPG subsidi 3 kg, dari yang sebelumnya menggunakan LPG non subsidi. Meski demikian, menurutnya pasokan LPG 3 kg sejauh ini belum ada kendala.

“Konsumen banyak yang pindah ke LPG 3 kg. Pasokan gas 3 kg aman,” kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/4/2024).

Ia pun merinci bahwa harga jual LPG non subsidi tabung 5,5 kg pada hari Senin, 11 April berada di harga Rp 96.000, kemudian untuk LPG 12 kg berada di harga Rp 195.000. Sedangkan mulai Selasa, 12 April harga LPG untuk keduanya sudah mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000 per tabung.

Artinya, harga jual LPG 12 kg saat ini berada di Rp 200.000 per tabung.

“Sudah naik lagi Rp 5.000. Saya ditelpon sama agen mulai (Selasa) sudah naik lagi kena PPN 11%,” ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah terus mengupayakan agar penyaluran LPG 3 kg bersubsidi dapat tepat sasaran. Pasalnya, dari 93% LPG yang beredar di masyarakat saat ini, tidak semua penggunanya merupakan kalangan warga tidak mampu.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan (Kemenkeu) sebelumnya menyatakan bahwa penerapan subsidi LPG 3 kg secara langsung perorangan atau tertutup masih menunggu masalah waktu yang tepat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kebijakan APBN Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Wahyu Utomo mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan APBN 2022 dengan DPR, disepakati bahwa pada tahun 2022 Pemerintah akan melaksanakan transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg dari subsidi berbasis komoditas (terbuka) menjadi subsidi berbasis orang (target penerima/tertutup).

“Transformasi subsidi LPG akan dilaksanakan secara bertahap dan berhati-hati, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, termasuk perkembangan munculnya varian baru virus Corona, serta pemulihan ekonomi secara nasional,” kata Wahyu kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/3/2022).

Wahyu menyatakan, pemilihan waktu yang tepat sangat menjadi perhatian pemerintah, sehingga untuk saat ini penetapan waktu mulai dijalankannya transformasi subsidi LPG masih dikaji secara lebih mendalam.

Adapun selama penetapan waktu belum diputuskan, kebijakan subsidi LPG tabung 3 kg masih akan tetap berlaku subsidi komoditas (kebijakan existing).

Wahyu tak menampik, saat ini gap harga LPG non subsidi baik 5,5 kg dan 12 kg dengan LPG gas 3 kg sudah sangat jauh. Sehingga beberapa kalangan seperti ekonom menilai, ini menjadi momentum yang tepat untuk menerapkan subsidi LPG tertutup untuk menghindari adanya migrasi konsumsi LPG non subsidi ke penggunaan LPG subsidi. (CNBCIndonesia)