Mabes Jelaskan Salah Persepsi Pernyataan Kapolri soal Pemimpin

Nasional1434 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Mabes Polri menegaskan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait sosok pemimpin tidak merujuk kepada pasangan capres-cawapres mana pun.

Karo Penmas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pernyataan Kapolri dalam acara perayaan dan ibadah Natal 2023 tidak dikutip secara utuh.

Ia menjelaskan, dalam acara tersebut Kapolri meminta seluruh jajarannya untuk tetap menjaga persatuan dalam keberagaman. Trunoyudo menyebut Kapolri juga turut menitipkan pesan kepada sejumlah tokoh agama untuk menjadi cooling system saat Pemilu 2024.

“Bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut, di mana pesan-pesan bapak Kapolri terkait dengan kesatuan dan persatuan dalam keberagaman,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).

Ihwal pernyataan Kapolri soal pemimpin berkelanjutan, ia menjelaskan hal tersebut bukan hanya berkaitan dengan sosok Presiden Joko Widodo semata.

Yang dimaksud Kapolri, lanjutnya, adalah keberlanjutan sejak Presiden ke-1 Soekarno hingga Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

“Untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia, ya, tentunya yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin kepada pemimpin lainnya,” imbuhnya.

Trunoyudo menegaskan, pihaknya telah berkomitmen untuk mewujudkan penyelenggaraan Pemilu 2024 secara aman dan damai dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, kata dia, Kapolri juga telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran Korps Bhayangkara agar dapat bersikap netral dalam proses Pemilu 2024.

“Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwasanya Polri netral sebagaimana amanah pada UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri pada pasal 28 ayat 1 dan 2,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal sosok pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan yang baik untuk Indonesia tanpa melihat adanya perbedaan yang bisa memecah belah bangsa.

Awalnya, Kapolri mengungkapkan jika tugas Korps Bhayangkara ke depannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) semakin berat, terutama di tahun politik.

Untuk itu, Kapolri meminta agar adanya perbedaan pendapat tak membuat adanya konflik hingga akhirnya terpecah belah.

“Maka selalu kita ingatkan bahwa perbedaan pendapat janganlah kemudian membuat dan merusak cita-cita kita bersama,” ujarnya.

Kapolri kemudian menyinggung sosok pemimpin yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2024 nantinya. Ia menilai, merupakan hal yang wajar apabila terdapat perbedaan pendapat di masyarakat terkait sosok pemimpin Indonesia.

Hanya saja, ia mewanti-wanti agar perbedaan pendapat tersebut jangan sampai malah merusak kesatuan dan persatuan yang nantinya tidak akan melanjutkan prestasi yang akan diraih Indonesia.

“Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tetapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik,” jelasnya. (CNN Indonesia)

Berita Sebelumnya: Kapolri: Yang Kita Cari Pemimpin yang Bisa Melanjutkan Estafet Kepemimpinan