Kabanjahe, Karosatuklik.com – Dalam dunia yang terus berubah ini, para pemimpin yang efektif dituntut memiliki keterampilan untuk melihat ke depan, melihat tren, mengantisipasi tindakan yang cepat, tepat dan menyesuaikan diri dengan cekatan untuk memaksimalkan keberhasilan. Saat ini, ditengah dinamikan perubahan jaman yang serba cepat dan tantangan yang kompleks dibutuhkan pemimpin yang adaptif dan kolaboratif.
Hal ini yang saya lihat ada pada sosok bakal calon Bupati Karo, Brigjen Pol (P) Dr. dr Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes yang sudah teruji berhasil memimpin transformasi digital pada pelaksanaan Sidang Majelis Sinode GBKP ke- 36 Tahun 2021.
Sebagai Ketua Pelaksana, Antonius kala itu mampu mengelola kegiatan dengan baik hingga dapat menjadi acuan Sinode tahun depan (2025).
Cerita sukses Antonius Ginting dalam melaksanakan event akbar di lingkungan GBKP diungkapkan mantan Sekretaris Umum Moderamen GBKP Pdt. Rehpelita Ginting, S.Th, Rabu (11/09/2024).
Menurutnya, tokoh yang lahir di Tiga Panah dari pasangan berlatar belakang pelayan GBKP, yakni Pt. Em. Simon Ginting dan Rehmalem Br Tarigan, sanggup menjawab panggilan pelayanan sebagai Ketua Umum Pelaksana Sidang Majelis Sinode GBKP ke-36.
“Bukan hal yang mudah untuk menerima beban kerja kala itu. Mengingat tugas berat tersebut hadir di tengah situasi sulit akibat badai pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk di Indonesia,” sebutnya.
“Kita semua sama – sama mengetahui, dan merasakan masa-masa Covid adalah masa yang begitu penuh dengan berbagai kesulitan dan cobaan. Namun Bapak Antonius Ginting akhirnya mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya,” ujar Rehpelita Ginting.
Ia tambah Rehpelita secara piawai mengorkestrasi dan menyatukan peserta kegiatan Sidang Majelis Sinode (pengurus GBKP) di seluruh dunia dalam satu jaringan Vidcon yang saat itu baru pertama kali dikenal.
Tidak hanya itu, sambung mantan Sekum Moderamen GBKP ini, lewat kemampuan managerial yang mumpuni, Antonius Ginting juga dapat melakukan penghematan anggaran. Sinode yang semula dianggarkan menelan biaya sekitar Rp5 miliar rupiah dalam perhitungan akhir masih memiliki sisa lebih anggaran.
Leadership yang Kuat
Rehpelita Ginting pada kesempatan itu banyak mengamati sosok Antonius dari sisi leadership (kepemimpinan). Dimana, Antonius Ginting secara luar biasa mampu meng-handle seluruh rangkaian acara demi acara melalui live broadcast.
Ia (Antonius Ginting) pun sambung Rehpelita lagi tak luput terlihat adaptif dan lugas dalam penggalangan dana secara mandiri, hingga acara Sidang Sinode GBKP ke-36 pada Tahun 2021 bertema “GBKP Menjadi Kawan Sekerja Allah, Untuk Menyatakan Rahmat Allah Pada Dunia” yang dilaksanakan secara semi virtual berlangsung sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak khususnya jemaat GBKP.
“Antonius Ginting berhasil menyelesaikan itu, hanya orang yang terpilih dan penuh kasih mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab dari Allah Bapa, dan kedepannya saya berharap Sinode 2025 sukses dengan acuan pada Sinode 2021,” pungkas mantan Sekum Moderamen GBKP, Rehpelita Ginting.
“Budaya yang serba praktis, inovatif, dan kolaboratif adalah tantangan serta kebutuhan zaman saat ini. Pemimpin yang dibutuhkan adalah pemimpin yang tak hanya mampu membawa organisasinya berkompetisi, tapi juga berkolaborasi. Dalam ilmu manajemen, kolaborasi dalam kompetisi dikenal dengan istilah coopetition. Nah, sosok Brigjen Pol (P) Dr. dr Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes sudah miliki kriteria tersebut,” simpul dia.
Berkat Tuhan dan Kerja kolaborasi
Sementara itu, Brigjen Pol (P) Dr. dr Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes, dengan rendah hati membalas pernyataan Rehpelita Ginting. Ia mengakui tidak mudah menerima tanggungjawab besar memimpin kegiatan Sidang Sinode GBKP ke – 36.
Antonius Ginting mengakui semua itu berkat Tuhan dan kerja kolaborasi dan kerja totalitas seluruh panitia.
“Yang saya lakukan pertama kali setelah diminta menjadi ketua panitia pelaksana Sidang Sinode ke – 36 GBKP berdoa dulu. Akhirnya saya yakin, karena ini bekerja dalam nama Tuhan dan untuk kemulianNya,” ujarnya sembari menerangkan jika sebelumnya telah ditunjuk menjadi Ketua Umum Ulang Tahun Panti Asuhan Gelora Kasih GBKP ke-50 di Suka Makmur.
Selain karena ketatnya pembatasan sesuai protokol kesehatan akibat merebaknya wabah pandemi Covid-19 kala itu, terdapat banyak tantangan yang tidak mudah dalam penyelenggaran kegiatan itu. Salah satunya soal transformasi digital.
Pada Sidang Sinode ke-36 itulah untuk pertama kalinya diperkenalkan sistem live broadcast.
“Hampir semua peserta dari seluruh dunia yang dimulai dari runggun, klasis harus diakui masih awam dengan perangkat teknologi ini. Namun berkat kuasa Tuhan serta dukungan dari semua jemaat dan serayan GBKP beserta rekan-rekan yang lainya kegiatan Sinode, berjalan sukses”, terang Antonius, Kamis (12/09/2024) mengenang apa yang telah ia lakukan.(R1)