Memalukan! Negara Sebesar Indonesia, Rumput Stadion GBK, Kalah Jauh Dengan Rumput Stadion Qatar: Ini Respons Menpora

Sepakbola, Sport1738 x Dibaca

Jakarta, Karosatuklik.com – Sungguh memalukan kualitas rumput Markas Skuat Garuda di Stadion Gelora Bung Karo (GBK). Beda jauh bila dibandingkan dengan rumput Stadion di Qatar.

Salah satu stadion yang dipuji adalah rumput super yang diimpor dari Amerika di Stadion Al Bayt. Stadion Al Bayt akan yang dipakai untuk laga pembuka piala Dunia 2022 kemarin, Qatar melawan Ekuador pada 20 November 2022.

Rumput itu juga akan ditaburkan di Stadion Lusail yang berkapasitas 80.000. Stadion ini baru dibuka saat piala dunia 2022.

Dikutip dari ESPN, benih rumput Amerika Serikat itu diklaim bisa menahan panasnya cuaca Qatar. Bahkan pihak pengimpor bilang jika itu merupakan benih terbaik di dunia. Dengan iklim dan kondisi di Qatar, lapangan permainan tidak akan bertahan tanpa benih rumput yang tepat.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berkomentar soal kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta yang mendapat kritik habis-habisan hingga lutut Thom Haye jadi korbannya.

Sebenarnya permasalahan rumput SUGBK ini sudah mendapat sorotan dari masyarakat Indonesia karena kondisinya memprihatinkan.

Bahkan tak sedikit pihak yang sudah mewanti-wanti agar pengelola SUGBK bisa menyiapkan stadion dengan baik saat timnas Indonesia menjalani pertandingan.

Jauh-jauh hari banyak pihak yang mengingatkan pengelola agar rumput SUGBK disiapkan dengan baik.

Pengelola terus didorong karena sebelumnya SUGBK digunakan sebagai venue konser boy grup asal Korea Selatan NCT pada 18 Mei 2024 lalu.

Setelah konser tersebut digelar, tak sedikit pihak yang sudah mengingatkan agar pengelola bisa merawat rumput dengan baik.

Harapannya saat timnas Indonesia main lawan Irak dan Filipina di dua laga terakhir putaran kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berjalan dengan baik.

Hal ini karena pada saat timnas Indonesia menghadapi Vietnam pada 21 Maret lalu kondisi rumput dinilai buruk.

Suporter fanatik Garuda di media sosial ramai membanjiri mengkritik pengelola SUGBK. “Negara sebesar Indonesia, rumput stadion kebanggaan bangsa ini kalah jauh bila dibandingkan dengan rumput stadion di Malaysia, Thailand dan juga Qatar,” kritik tajam dari Reinhard Satria Yuda penggemar sepak bola Timnas Indonesia.

Beberapa pemain juga mengomentari masalah rumput SUGBK yang tak rata dan dinilai buruk.

Namun, ternyata situasi ini tak juga membaik.

Pasalnya, kondisi rumput SUGBK, lagi-lagi mendapat sorotan dan dikritik habis-habisan saat skuad Garuda menghadapi Irak dan Filipina.

Tim asuhan Shin Tae-yong ini menjamu Irak (6/6/2024) dan Filipina (11/6/2024) di SUGBK, Senayan, Jakarta.

Dalam dua laga tersebut, tak sedikit netizen yang mengkritik kondisi rumput SUGBK.

Tak hanya netizen, kapten timnas Indonesia Asnawi Mangkualam juga melemparkan kritik soal kondisi rumput SUGBK yang jelek saat melawan Irak.

Bahkan ia dengan terang-terangan menyebut bahwa kondisi rumput SUGBK ini mempengaruhi permainan.

Walaupun ia mengakui bahwa kondisi rumput SUGBK lebih baik saat melawan Irak dibandingkan menghadapi Vietnam pada mAret lalu.

Akan tetapi, Asnawi menekankan bahwa struktur lapangan yang tidak rata itu sangat berpengaruh ke pemain.

Selain Asnawi Mangkualam, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pun mengeluhkan kondisi rumput SUGBK.

Pelatih asal Korea Selatan ini melempar kritik soal kondisi rumput.

Mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut bahkan dengan tegas mengatakan agar SUGBK tak dibuat menggelar konser lagi.

Ia berharap agar SUGBK lebih banyak digelar pertandingan sepak bola dari pada konser, karena kondisi rumputnya memprihatinkan.

“Seperti yang kita lihat, memang kondisi rumput kurang baik,” kata Shin tae-yong kepada awak media, di SUGBK seusai mengalahkan Filipina.

“Saya berharap semoga di lapangan bisa tidak diadakan konser lagi, tetapi lebih banyak pertandingan sepak bola,” ucapnya.

Setelah Shin Tae-yong mengeluhkan kondisi lapangan ini, akhirnya Menpora Dito Ariotedjo buka suara seusai kritikan diberikan langsung dari pelatih, pemain, hingga netizen.

Apalagi teranyar Kamis (13/6/2024), coach Justinus Lhaksana atau yang dikenal coach Justin menunjukkan kondisi lutut Thom Haye langsung ramai.

Seperti diketahui, Thom Haye berhasil mencetak gol ke gawang Filipina pada menit ke-32 melalui tendangan keras dari luar kontak penalti.

Setelah sukses mencetak gol ini, Thom Haye melakukan selebrasi dengan berlari ke tengah lapangan dan langsung melakukan knee slide.

Akan tetapi, selebrasi pemain berusia 29 tahun tersebut gagal dan ia justru terjungkal ke depan.

Buntut knee slide tersebut, lutut Thom Haye pun terluka karena selebrasinya tak berjalan mulus.

Situasi itu membuat netizen kembali menghujat habis-habisan soal kondisi rumput SUGBK yang buruk.

Dito mengatakan bahwa memang sudah seharusnya kondisi rumput harus 100 persen bagus apabila digunakan sebagai pertandingan.

Untuk itu, pihaknya pun terus mendorong pengelola SUGBK agar bisa memperbaiki kondisi rumput ini.

“Ya pastinya idealnya memang setiap pertandingan bola menghadirkan rumput yang 100 persen kondisi fit dan ini kita selalu mendorong,” ujar Dito sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (14/6/2024).

“Harus kita apresiasi hari ini GBK selalu mencari pola treatment yang sangat baik dan sekarang progres-nya sangat baik,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dito mengatakan bahwa pengelola SUGBK tentunya terus mencoba melakukan perawatan yang terbaik.

“Ke depan saya rasa ini akan dilakukan adanya perawatan rumput untuk nursery di lahan tertentu agar pergantian rumputnya makin terawat dan makin cepat,” jelas Dito.

Akan tetapi, Dito tak bisa memastikan soal permintaan Shin Tae-yong agar SUGBK tak digunakan untuk konser.

Menurutnya, SUGBK memiliki banyak fungsi untuk kegiatan masyarakat.

Untuk itu, tentu situasi ini tak mudah karena digelarnya konser pun bisa mendatangkan turis ke Indonesia dan ekonomi pun mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, menurutnya yang terbaik saat ini pengelola harus bisa melakukan perawatan dengan baik.

Dengan catatan mereka juga harus bisa memiliki prioritas dari setiap kegiatan dengan baik, sehingga waktu perawatannya pun cukup dan bisa kembali bagus saat dibuat pertandingan.

Untuk itu, Menpora mendukung perawatan GBK ini harus diperbaiki agar lebih ideal rumputnya ke depan.

“Pastinya kita dukung adalah bagaimana bisa merawat GBK ini penggunaannya prioritas untuk olahraga, itu yang pertama tetapi yang penting bagaimana juga stadion ini bisa menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan,” kata Dito.

“Jadi ini yang memang harus kita dukung, dan percepat bagaimana treatment rumput ini yang paling ideal dan kita mendukung GBK akan melakukan lahan 1 hektar untuk nursery,” tuturnya.

“Jadi nantinya ini ke depan mau dipakai konser dan bola, jadwalnya bisa berdekatan.” (R1/BolaSport)