Jakarta, Karosatuklik.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, Kurikulum Merdeka saat ini sudah diterapkan di 80% sekolah di Indonesia.
Harapannya seluruh sekolah bisa menerapkan kurikulum ini yang memberi keleluasaan kepada para pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar.
Nadiem meyakini, guru di seluruh Indonesia tidak ingin mengembalikan kembali arah kapal yang sudah susah payah digerakkan bersama selama empat tahun terakhir.
“Saya yakin, ibu dan bapak tidak mau kehilangan kesempatan untuk berinovasi di dalam kelas yang sekarang dimungkinkan dengan Kurikulum Merdeka. Materi yang tadinya begitu padat, semua guru hanya kejar tayang karena harus pindah ke materi berikutnya, sekarang disederhanakan,” kata Nadiem saat menghadiri perayaan puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
Nadiem menegaskan, Kurikulum Merdeka berpusat pada kemerdekaan guru, memberi kebebasan kepada guru untuk menjadi co-creator kurikulum.
Saat ini juga sudah dihadirkan aplikasi Merdeka Mengajar. Ada 3 juta guru di Indonesia yang telah menggunakan platform ini untuk transisi ke kurikulum baru.
“Saat ini juga sudah ada 50.000 guru penggerak di lapangan yang menyalakan api perubahan di masing-masing daerah. Tahun depan akan ada 100.000 guru penggerak yang insyaallah akan dijadikan kepala sekolah di seluruh Indonesia dan pengawas di seluruh Indonesia,” kata Nadiem. (BeritaSatu)