Paralimpiade Tokyo 2020: Leany Sumbang 2 Emas, 1 Perak untuk Indonesia

Sport1304 x Dibaca

Tokyo, Karosatuklik.com – Leani Ratri Oktila salah satu atlet yang tampil sip di Paralimpiade Tokyo 2020. Dia membantu Indonesia meraih dua medali emas dan satu perak.

Emas pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 datang dari cabang bulutangkis sektor ganda putri. Leani berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah dalam duel di Yoyogi National Stadium, Sabtu (4//9/2021), melawan Cheng He Fang/Ma Huihui dari China.

Leani/Khalimatus mengalahkan lawannya dengan dua set langsung 21-18 dan 21-12. Ini merupakan titik awal nama Leani menjadi sangat harum untuk Indonesia.

Cheng He Fang merebut gim pertama dengan skor 19-21. Leani kemudian berhasil memaksakan rubber game setelah menang 21-17 di set kedua.Leani kembali menyumbang medali saat tampil di sektor tunggal putri saat bertemu Cheng He Fang di laga final.

Wakil dari China itu berhasil membalas kekalahan dari Leani usai bertemu di final ganda putri, Minggu (5/9/2021) pagi WIB.

Leani kembali menyumbang medali saat tampil di sektor tunggal putri saat bertemu Cheng He Fang di laga final. Wakil dari China itu berhasil membalas kekalahan dari Leani usai bertemu di final ganda putri, Minggu (5/9/2021) pagi WIB.

Cheng He Fang merebut gim pertama dengan skor 19-21. Leani kemudian berhasil memaksakan rubber game setelah menang 21-17 di set kedua.

Leani gagal merebut gim ketiga meski sempat unggul 8-6. Dia kalah di set penentu dengan skor 16-21 dan harus rela mendapatkan medali perak.

Selang beberapa jam kemudian, Leani kembali memainkan laga final. Kali ini dia turun di sektor ganda campuran untuk berpasangan dengan Hary Susanto.

Hary/Leani berhasil merebut medali emas dengan mengalahkan Lucaz Mazur/Faustine Noel dari Prancis dengan skor 23-21, 21-17. Alhasil, itu menjadi medali emas kedua untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 dan Leani mengukir namanya sebagai penyumbang tiga medali.

Pebulutangkis putri kelahiran 6 Mei 1991 itu masih menjalani masa pendidikan untuk gelar master dalam bahasa Indonesia di Universitas Veteran Bangun Nusantara di Sukoharjo.

Leani mulai bermain bulutangkis pada usia 7 tahun dan tergabung dengan tim nasional paragames sejak 2013.

Leani adalah atlet yang pernah mengalami kecelakaan sepeda motor pada tahun 2011. Kaki kirinya kemudian mengalami masalah usai kecelakaan hingga terjadi perbedaan 7cm lebih pendek dari kaki kanan.

Leani banyak menuai prestasi di kancah bulutangkis. Dia tercatat pernah juara di Kejuaraan Dunia BWF sektor ganda campuran pada 2017 di Korea, emas tunggal tunggal putri di Swiss 2019, dan emas ganda campuran di Swiss 2019.

Pada ajang multi-event Asia Paragames, Leani juga menyabet medali emas di ganda campuran Incheon 2014, ganda putri di Jakarta 2018, dan emas ganda campuran di Jakarta 2018.

Asean Paragames juga pernah dia taklukan dengan menyabet emas di Singapura 2015 pada sektor tunggal putri, emas ganda putri di Singapura 2015, emas ganda putri di Kuala Lumpur 2017, dan emas ganda campuran di Kuala Lumpur 2017.

Masih banyak gelar lainnya yang sudah diraih Leani. Dia bahkan mendapatkan julukan Ratu Para Badminton. (R1/Dtc)