Jakarta, Karosatuklik.com – Setelah menjalankan hilirisasi mineral dengan menghentikan ekspor bijih nikel dan bauksit, Presiden Jokowi menyasar pangan. Salah satunya rumput laut, ekspornya bakal disetop?
Tak sedang bercanda, Jokowi menyabut, hilirisasi bukan hanya membidik sektor tambang atau mineral, namun juga pangan. Misalnya dengan menyetop ekspor rumput laut.
Kalau hilirisasi rumput laut dijalankan, artinya Jokowi akan menyetop ekspor rumput laut. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional Hipmi di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).
“Jangan yang mentah-mentah terus diekspor. Tapi, industrialisasikan dulu, hilirisasikan di dalam negeri. Agar lapangan kerja terbuka. Nilai tambah kita dapatkan, sehingga negara dapat juga. Kalau ada nilai tambah, negara kebagian. Penerimaan negara otomatis naik,” kata Jokowi.
Saat ini, kata mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI ini, Indonesia tercatat sebagai eksportir terbesar kedua di dunia. “Bahan mentah ini diekspor ke negara-negara tetangga, seperti Filipina dan Thailand untuk diolah menjadi produk yang bernilai tambah,” kata Jokowi.
Padahal, kata Jokowi, Indonesia mampu membangun industri yang mengolah rumput laut, menjadi tepung agar-agar, atau karagenan.
Intinya, lanjut Jokowi, Indonesia jangan hanya bisa mengekspor produk mentah. Karena tak ada nilai tambah yang didapatkan masyarakat dan negara. Kebiasaan mengekspor bahan mentah adalah warisan kolonial Belanda yang seharusnya dihentikan. “Ini harus jadi kesadaran kita semuanya. Karena sudah 400 tahun. Kita ini ekspor bahan mentah sejak VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie),” kata Jokowi.
Untuk merealisasikannya, Jokowi mendorong para pengusaha muda Indonesia untuk menggarapnya. “Seluruh provinsi harus melakukan ini, dan motornya adalah Hipmi karena kreativitas dan inovasi itu ada di pengusaha-pengusaha muda,” tuturnya. (Inilah.com)